Surat itu diterima Sayyidina Husein saat beliau mendekati Karbala.
“Sayyidina Husein berlinang air mata dan di depannya ternyata mereka pasukan kuda dipimpin Al Hur,” kata Buya Yahya.
Kemudian tragedi Karbala pun terjadi. satu persatu ahlul bait meninggal di Karbala.
Dalam peristiwa itu kata Buya Yahya, para Ahlul Bait, putra-putra sahabat Nabi dan semua pecinta Imam Husein berusaha melindungi cucu Rasulullah SAW tersebut.
“Hingga hanya Sayyidina Husein,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya juga menegaskan bahwa pasukan yang diperintahkan untuk membunuh Imam Husein juga tak mau karena tahu beliau cucu Rasulullah SAW.
“Yang dipukul hanya kuda, bukan kaki Imam Husein,” kata Buya Yahya.
Imam Husein kemudian turun dari kuda namun pasukan yang diperintahkan membunuhnya juga masih belum berani.
“Mereka berharap orang lain yang melakukan,” kata Buya Yahya.
Namun akhirnya teriaklah Syimr bin Dzil Jausyan dan ia meminta pasukan memegang Sayyidina Husein dan kemudian ia memenggal kepala cucu Rasulullah SAW itu.
“Bersama jatuhnya Imam Husein maka ketahuilah terperosok terjerumus manusia terkutuk ke dalam neraka jahannam,” kata Buya Yahya.
Imam husein meninggal dalam keadaan mati syahid pada 10 Muharram 61 Hijriah.
Buya Yahya mengingatkan bahwa Sayyidina Husein adalah Imam semua umat Muslim.
Wallahua’lam
Load more