Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa salah satu keutamaan dari Puasa Asyura adalah menggugurkan dosa setahun sebelumnya.
Sebagai informasi, Puasa Asyura tahun 2023 bertepatan dengan hari Jumat (27/7/2023).
Dalam ceramahnya tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan beberapa hikmah dan keutamaan lain dari Puasa Asyura.
Dengan Puasa Asyura, ada hikmah penegasan bahwa ajaran yang dibawa oleh semua Nabi sejak Adam AS hingga Muhammad SAW adalah sama, yakni bersumber dari Allah SWT.
Berdasarkan riwayat, Puasa Asyura diminta oleh Nabi dilakukan usai beliau bertemu dengan orang Yahudi saat perjalanan ke Madinah.
“Nabi konfirmasi kepada para sahabat dan kaum Yahudi saat itu,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian kata orang Yahudi, ini hari yang sangat baik, hari saat Allah menyelamatkan Musa AS dan Bani Israil.
Mendengar hal itu, Nabi Muhammad SAW kemudian mengatakan hal berikut ini.
“Sungguh Aku lebih berhak melestarikan dan menyempurnakan syariat Musa AS,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Dari kalimat itulah, menurut Ustaz Adi Hidayat dapat diambil hikmah.
“Kalimat ini seakan-akan memberikan penegasan bahwa din, syariat yang dibawa oleh setiap Nabi, dari sejak Nabi pertama Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW bersumber dari satu Tuhan yang sama,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Bersumber dari keyakinan yang sama, ketundukan dan kepatuhan yang sama.
“Tunduk patuh yang melahirkan kedamaian ketentraman disebut dengan Islam,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Aslama patuh, aslim patuhlah, muslim orang yang patuh,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, peran Nabi Muhammad SAW menjadi penyempurna sebagai Nabi penutup.
“Yang menyempurnakan seluruh risalah yang dibawa oleh Nabi sebelumnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Orang yang sedang Bersyukur dengan Berdoa (pixabay)
Dengan Puasa Asyura, kata Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW ingin ingin memberikan keteladanan bahwa segala bentuk nikmat yang kita terima dari Allah SWT harus disyukuri.
“Apakah nikmat itu berupa pemberian yang kita dapati atau pertolongan yang Allah berikan saat kita mengalami suatu ujian, musibah, terbebas dari lilitan utang piutang, terbebas dari orang-orang yang mengintai,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Maka adab manusia adalah menampilkan puncak syukur kepada terhadap Allah SWT.
“Seperti Nabi ketika diberikan anugerah yang besar dengan turunnya Surah Al Kautsar,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Al-Qur'an (pexels)
Berikut isi lengkap dari Surah Al-Kautsar ayat 1-3.
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
Baca: Innaa a'taina kal kauthar
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Baca: Fa salli li rabbika wanhar
Artinya: Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Baca: Inna shani-aka huwal abtar
Artinya: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Ilustrasi Al-Qur'an (tim tvOnenews/Julio)
Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar semua nikmat disikapi dengan bersyukur.
“Dengan cara bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan shalatmu, meningkatkan doamu, meningkatkan kurbanmu, meningkatkan sifat berbagimu,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Jadi adab dalam Al-Qur'an, adab dalam hadits ketika kita mendapatkan suatu kenikmatan dari Allah SWT adalah dengan meningkatkan ibadah.
“Satu pemberian dari Allah, satu perlindungan maka syukurilah semua itu dengan meningkatkan dengan amal sholeh,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Seperti contohnya, Nabi Musa AS mensyukuri keselamatan dirinya dan kaumnya dari Firaun dengan puasa.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW mensyukuri penambahan usianya dengan puasa setiap hari senin.
“Nabi muhammad mensyukuri nikmat surga yang dijaminkan dengan meningkatkan shalatnya dan gemar berbagi bersama umatNya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Bulan Muharram (freepik/desEYEns)
Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa Puasa Asyura yang bertepatan dengan 10 Muharram memiliki satu keistimewaan lebih.
"Bisa menggugurkan dosa setahun yang berlalu," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian para ulama mengkonfirmasi mengenai dosa yang dimaksud gugur.
“Bahwa dosa yang dimaksudkan adalah dosa-dosa kecil. bukan dosa besar,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Kata Ustaz Adi Hidayat, dosa besar yang mesti mewajibkan dan menghadirkan taubat yang sungguh-sungguh tidak akan gugur dengan Puasa Asyura.
“Ini hadiah yang sangat besar hanya terjadi sekali dalam setahun,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Orang yang sedang Membaca Al-Qur'an (iStockPhoto/CihatDeniz)
Kemudian Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang berhasil yang menunaikan Puasa Asyura adalah yang mengalami perbedaaan.
“Orang yang bisa menghadirkan perbedaan dari sebelum dan setelah berpuasa,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
“Terhindarnya ia dari kebiasaan-kebiasaan yang bisa menghadirkan dosa-dosa kecil sehingga ia terjaga dalam kebaikan,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Puasa Asyura memang sunnah dan bukan wajib. Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar setiap Muslim untuk menjalankannya.
Hal ini karena Puasa Asyura memberikan pesan dan kesan yang mendalam.
Ilustrasi Kaligrafi Nabi Muhammad (tim tvOnenews/Julio)
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa awal mula Puasa Asyura adalah saat beliau hijrah dari Mekkah ke Madinah.
“Nabi SAW diawal kedatangan ke Al Madinah menyaksikan orang-orang Yahudi yang puasa,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Nabi Muhammad mengkonfirmasi hal itu kepada para sahabat dan orang Yahudi itu sendiri.
Kemudian orang Yahudi berkata ini saat Allah menyelamatkan Musa AS dan Bani Israil.
Mendengar hal itu, Nabi Muhammad SAW kemudian mengatakan hal berikut ini.
“Sungguh Aku lebih berhak melestarikan dan menyempurnakan syariat Musa AS,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Hal ini karena boleh jadi saat itu bahkan kini telah bergeser dari syariat-syariat Nabi Musa AS.
“Maka beliau pun memberikan contoh kepada sahabat untuk melestarikan puasa sebagai syukur kepada Allah atas perlindungan Allah kepada Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Firaun di masanya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Nabi Muhammad kemudian meminta para sahabat untuk melestarikan.
“Kemudian dikenal dengan Puasa Asyura,”
Asyura kata Ustaz Adi Hidayat berasal dari Asrah yang artinya sepuluh.
Wallahua’lam
Load more