tvonenews.com - Saat perayaan ulang tahun, umumnya seseorang akan menerima kue ulang tahun dari keluarga atau sahabat, dan kekasih.
Makna Ulang tahun juga berbeda bagi tiap orang, salah satunya yakni untuk mengenang kejadian penting dalam hidup dan menjadi momen untuk berkumpul bersama orang terkasih.
UIang tahun dalam Islam merupakan sebuah wujud rasa syukur kepada Allah, agar bisa tetap istiqamah di jalan-Nya.
Boleh atau Tidak Menerima Kue Ulang Tahun? Syaikh Assim Al-Hakeem Jawab Begini, Hal itu Kata Dia...Source: istockphoto
Dilansir Selasa (01/08/23) dari tayangan YouTube channel assimalhakeem dengan judul "Are we allowed to have cakes for birthdays? - Sheikh Assim Al Hakeem," yang diunggah pada 21 November 2018.
Dalam salah satu kajiannya, Syaikh Assim Al-Hakeem membahas bagaimana hukum menyiapkan dan menerima kue ulang tahun.
Menurut Syaikh Assim Al-Hakeem merayakan atau perayaan ulang tahun adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh kita umat Islam.
Syaikh Assim Al-Hakeem juga mengungkapkan bahwa jika melihat sejarah 100-150 tahun yang lalu, Anda tidak akan pernah menemukan orang yang merayakan ulang tahun.
Hal ini merupakan sesuatu budaya baru yang berasal dari dunia barat, dengan maksud menaklukkan negara-negara Muslim dunia melalui budaya.
Mereka atau orang-orang yang pergi ke barat, kemudian mengadopsi kebiasaan mereka dan membawanya ke menjadi kultur yang umum dilakukan, bahkan untuk umat muslim sekalipun.
"Merayakan ulang tahun dengan lilin yang bernomor usia Anda, kemudian bernyani happy birthday to you. Orang-orang kemudian mengucapkan selamat ulang tahun untukmu sayang. Kemudian meniup lilin dalam satu nafas dan memakan kue itu bukan merupakan tradisi Muslim," ujar Syaikh Assim Al-Hakeem.
Hal ini bukan berasal dari tradisi Muslim dan ini merupakan budaya yang meniru orang kafir.
Menurut Syaikh Assim Al-Hakeem, terkadang ada juga kekeliruan dalam merayakan perayaan keagamaan.
Namun di sisi lain kita juga disuruh untuk tidak meniru kafir dengan memperbanyak perayaan seperti itu dengan ulang tahun.
Merayakan hari yang sama dalam tanggal tersebut selama berulang-ulang selama hidup. Syaikh Assim Al-Hakeem menjelaskan bahwa hal ini disebut Eid atau Aid yang berarti merayakan.
Nabi Muhammad mengatakan hanya ada dua Eid untuk dirayakan untuk umat muslim dalam setahun, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Oleh karena itu, Syaikh Assim Al-Hakeem mengingatkan bahwa Anda tidak boleh berpartisipasi dalam pertemuan atau perayaan apa pun atau bahkan memberi selamat kepada orang yang ulang tahun.
"Anda juga tidak diperkenankan memberi mereka hadiah pada hari ulang tahun, dan jika Anda jadi orang yang menerima itu hari ulang tahun, tidak apa-apa. Jika saya hari ini ulang tahun dan ada yang bilang salam alaikum, selamat ulang tahun, saya tidak akan menutup telepon," ujar Syaikh Assim Al-Hakeem.
"Saya tidak akan memberikan ceramah kepada orang tersebut saya hanya akan mengucapkan terima kasih. Jika ada yang datang dan memberi saya hadiah saya akan mengucapkan terima kasih," sambung Syaikh Assim Al-Hakeem.
Menurut Syaikh Assim Al-Hakeem bahwa jika ada yang memberinya sepotong kue ulang tahun seperti dari saudara laki-laki, dan membawanya ke kantor atau rumah, maka dia akan memakannya.
Syaikh Assim Al-Hakeem juga akan mengucapkan terima kasih namun tidak perlu mengikuti budaya ulang tahun itu sendiri.
Hal ini menurut Syaikh Assim Al-Hakeem tidak ada masalah, akan tetapi jika seorang muslim memulai perayaan ini sendiri, maka hukumnya haram dalam Islam.
(udn)
Load more