Ia mengikuti aturan hukum yang berlaku dengan bersikap kooperatif ketika dijemput oleh pihak kepolisian. Mendengar hal tersebut polisi yang hadir ke rumah Ustaz Yahya justru merasa kagum terhadap figurnya.
“Wah, Ustaz bijak betul. Ustaz kami sebenarnya Cuma dua mobil tapi begitu lihat YouTube-YouTube-nya Ustaz, kami datang sampai berapa mobil itu, takut sekali dengan cara Ustaz berceramah. Keras sekali itu,” kenang Ustaz Yahya Waloni menceritakan mengenai salah satu polisi yang menangkapnya.
Berasal dari keluarga militer, Ustaz Yahya mengerti mengenai cara bersikap kooperatif dan taat terhadap hukum di Indonesia. Meskipun dalam kondisi sakit dirinya tidak menyulitkan polisi dalam proses penangkapan.
Bahkan ketika diberi ide oleh pihak kepolisian untuk penundaan penangkapan hingga dirinya sembuh, Ustaz Yahya Waloni menolak. Ia mengatakan bahwa telah ‘mengorbankan’ dirinya dalam medan dakwah.
“Ya, saya bilang ndak papa. Bawa aja saya, saya bilang. Memang sudah saya tunggu-tunggu, Pak. ‘Tapi ini Ustaz lagi sakit’ ndak papa. Saya kan bahwa di pertarungan dakwah ini sudah ikhlas, jangankan Bapak mau tangkap, mau mati hari ini, Bapak mau tembak pun saya sudah siap,” ungkap Ustaz Yahya.
Selama perjalanan dari kediamannya hingga ke Mabes Polri, Ustaz Yahya Waloni mengatakan bahwa ia dan polisi asyik bercanda.
Load more