Jakarta, tvOnenews.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan berlangsung sekitar enam bulan lagi.
Setelah itu, akan masuk masa tenang yang terhitung mulai 11 sampai dengan 13 Februari 2024.
Sementara pemungutan suara akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Pemilu adalah saat dimana kita memilih pemimpin, baik untuk negara maupun tingkat daerah.
Berikut pesan Ustaz Adi Hidayat (UAH) untuk para pemimpin dan calon pemimpin.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, saat masa-masa pemilihan banyak orang yang mengerjakan hal-hal yang tidak perlu.
Padahal kata Ustaz Adi Hidayat, telah jelas disebutkan dalam Surah Al-Imran ayat 26-27 bahwa.
قُلِ اللهم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)
تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
Jikalau ada orang baik, diberikan, supaya kebaikannya menyebar kepada rakyatnya. Kalau ada orang jelek kemudian dia bisa naik itu ditunjukkan ada yang salah di tempat itu, harus diperbaiki. Supaya dia bisa diganti dengan yang lebih baik. Itu maksudnya.
“Kalau diberikan, dia lakukan hal-hal yang baik. Maka mendekat dia, baca ayat-ayat itu’’ saran Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Pemilu (ant)
Maka Ustaz Adi Hidayat berpesan kepada pemimpin dan calon pemimpin mohon baca dan pahami ayat tersebut.
“Sebetulnya kepala-kepala yang calon pilkada, calon pemimpin, dan sebagainya, calon kepala daerah dari mulai yang ringan sampai yang besar, kalau dia paham tentang ayat itu dia bangun malam, dia minta petunjuk kepada Allah SWT, itu titipan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Kalau cuman menjadi pemimpin, Firaun pun pemimpin. Tapi kepemimpinan Firaun diabadikan, bahkan dalam Al-Qur’an sebagai contoh,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka berhati-hatilah, apakah kepemimpinan Anda akan membawa ke surga atau neraka.
Ilustrasi Pemilu (ant)
“Hati-hati ada orang yang diberikan kedudukan, dengan itu dia bisa masuk ke surga. Ada orang diberikan harta, dengan itu dia bisa ke surga. Ada orang diberikan pengetahuan, bekal itu untuk ke surga. Ada orang yang hanya diberikan tenaga, karena itu yang membuat dia ke surga,” ujar Ustaz Adi Hidayat mengingatkan.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat meminta semua masyarakat melihat contoh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.
“Bilal RA mendapatkan tenaga, dengan itu dia pake adzan. Ali RA mendapatkan pengetahuan, dengan itu dia pake berdakwah,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, sebagian sahabat mendapat kedudukan, di antara mereka ada Umar bin Khattab RA.
“Ya dipakai untuk mengantarkan ke surganya. Yang harta benda seperti Abdurrahman bin Auf RA,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingtkan bahwa ada Firaun yang pernah mendapatkan kedudukan tapi tidak bisa mengantarkannya ke surga.
“Ada Qarun, yang ketika dia punya harta hanya dipakai foya-foya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Maka kata Ustaz Adi Hidayat, jika saat ini ada orang yang hanya ingin foya-foya maka sudah ketinggalan.
“Hanya ingin ikutan foya-foya, dia ketinggalan, telat dia. Keduluan Qarun,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Katakan pada orang kaya, ya ibu-ibu sosialita misalnya, yang cuma gosip datang macem-macem. Kalau cuma begitu, katakan terlambat. Sejak zaman Nabi Yusuf, sudah ada sosialita yang cuma gosip. Kumpul-kumpul” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan tentang kisah Nabi Yusuf yang menjadi bahan gunjingan para wanita kaya di zaman itu.
“Jadi untuk apa kalau cuma kumpul-kumpul nggak ada kerjaan, harta dibanggakan, cari ayatnya!”
“Begitu Anda dihadapkan pada suasana itu, baca. Malamnya bangun, sujudnya lamakan, suratnya pilih yang sesuai,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة:30)
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاًً (النساء:59)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS An-Nisa: 59).
يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ (ص:26)
Artinya: "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا﴿٥٨﴾يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: "Sesungguhnya Allâh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allâh memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allâh adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allâh dan ta’atilah Rasûl(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh (al-Qur’an) dan Rasûl (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
*mg4
Wallahua’lam
Load more