Jakarta, tvOnenews.com - K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha menjelaskan tentang kemerdekaan Indonesia dari sudut ulama.
Gus Baha mengatakan bahwa sebenarnya para ulama sudah memprediksi bahwa kemerdekaan Indonesia akan didapat setelah negara lain mengalahkan bangsa yang menjajah Indonesia.
Hal itu kata Gus Baha sama dengan sejarah saat Persia yang dikalahkan oleh Romawi.
“Orang Islam zaman itu tidak bisa mengalahkan Persia, yang mengalahkan itu Romawi, tapi orang Islam ikut gembira itu. Wayum waizi yafrohul mu'minun bina yislah,” kata Gus Baha.
Gus Baha menceritakan bahwa dulu ia mendengarkan kisah Persia dan Romawi itu saat ikut ke sebuah kajian bersama ayahnya.
Saat itulah, Gus Baha mendengarkan sejarah Romawi dan Persia.
“Umar bin Arabi sama dengan keluarganya KH. Hamid Pasuruan, Itu beliau cerita bahwa kemenangan Islam itu tidak harus kita yang memenangkan hilang, kadang Allah bikin orang lain yang kangelan kitanya ikut menang,” ujar Gus Baha.
Kata Gus Baha, dulu ada pertarungan besar antara Kerajaan Romawi dan Kerajaan Persia.
“Kita tahu Romawi itu Nasrani, saya ulang lagi Nasrani, Nasrani itu percaya adanya Allah, adanya Tuhan dan percaya adanya Kitab Samawi,” kata Gus Baha.
“Sementara musuhnya itu persia, orang yang tidak bertuhan, tidak berdasar kitab Samawi,” sambung Gus Baha.
Gus Baha kemudian melanjutkan, bahwa saat Kerajaan Romawi kalah dari Persia, orang Islam ikut susah.
“Karena terus dibully sama orang-orang kafir Makkah, orang kafir mekah, adalah orang yang tidak punya Kitab Samawi,” kata Gus Baha.
Kata Gus Baha, saat Kerajaan Romawi kalah maka yang berhubungan dengan langit menjadi bahan olokan.
“Jadi ada analogi bawah kalahnya orang Nasrani itu dianggap simbol kekalahan orang yang bertautan atau berhubungan dengan langit,” tandas Gus Baha.
Oleh karenanya, orang Islam menjadi susah.
“Saking susahnya orang Islam sampai Abu Bakar tuh tanya, ya Rasulullah lalu orang Romawi menang itu kapan?” ujar Gus Baha saat menceritakan pertanyaan sahabat Abu Bakar kepada Rasulullah.
“Pokoknya nanti Romawi pasti menang, maka turunlah ayat” sambung Gus Baha.
Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)
Ayat yang dimaksud adalah Surah Ar Rum yang Romawi.
Surah Ar Rum ayat 1-4 menjelaskan tentang kekalahan dan kemenangan kembali bangsa Romawi. Berikut bunyi ayat tersebut.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
الۤمّۤ ۚ
1. Alif Lam Mim.
غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ
2. Bangsa Romawi telah dikalahkan,
فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ
3. di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,
فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ
4. dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman.
Colosseum, Salah Satu Situs Peninggalan Romawi Kuno (freepik/wirestock)
“Betul ketika tahun ke-7 orang Islam tuh menang,” kata Gus Baha.
“Umat Islam menang, menangnya umat Islam mengalahkan musyrik Mekah itu di Badar Romawi mengalahkan apa Persia,” sambung Gus Baha.
Kemenangan Kerajaan Romawi telah mengubah pola pikir orang saat itu.
“Gara-gara Romawi mengalahkan Persia itu, cara berpikir orang itu rubah, ternyata langit Itu ada kekuatan langit Itu ada,” tandas Gus Baha.
Kata Gus Baha, meskipun akhirnya orang Kristen bilang ada trinitas.
“Terus mereka keliru dalam mengartikan Isa, tapi ada sekian Nabi yang mereka sebut dan mereka hormati,” jelas Gus Baha.
Lantas apa relevansinya dengan Indonesia?
“Wayum waizi yafr afrokhul mu'minun, ketika orang Romawi yang punya Kitab Samawi mengalahkan Persia yang tidak punya Kitab Samawi, itu orang Islam ikut menang,” kata Gus Baha.
“Ini cerita Ahmad Shiddiq saya dengerin ini ternyata betul Jepang itu nggak dikalahkan Indonesia,” sambung Gus Baha.
Sebagaimana kita tahu, Jepang Hiroshima, dan Nagasaki dibom oleh sekutu.
“Akhirnya Jepang pulang, pas Jepang pulang, Indonesia merdeka,” tandas Gus Baha. *mg2
Wallahua’lam
Load more