“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Fāthir [35]: 41).
Ilustrasi Orang yang sedang Membaca Al-Qur'an (freepik)
Ayat ini memberikan penegasan terhadap adanya prinsip keteraturan alam semesta. Bahkan dalam ayat yang lain, al-Quran secara tegas menolak kepercayaan kaum materialisme, yang menyatakan bahwa alam semesta adalah sekumpulan materi tak beraturan. Allah swt berfirman,
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (Q.S. al-Mu`minūn [23]: 71).
Harmoni, keselarasan, dan keteraturan kehidupan didasarkan pada “Rahmān dan Rahīm” Allah sebagai Rabb sang pemelihara seluruh alam termasuk manusia. Dalam hal ini, Allah telah mengatur pemeliharaan (tarbiyyah) terhadap kehidupan dan manusia.
Tarbiyyah ini adalah tarbiyyah khalqiyyah (pemeliharaan fisik). Kehidupan alam semesta sebagai makrokosmos telah terpelihara secara sangat teratur, begitu juga manusia sebagai mikrokosmos pun juga terpelihara sangat teratur.
Ilustrasi Bumi (pexels)
Allah menumbuhkan dan menyempurnakan bentuk tubuh, serta memberikan daya jiwa dan akal.
Load more