“Hubungan dengan keluarga yang ditinggalkan juga jadi lebih baik dan tidak ada sekat lagi yang menjadikan merasa terganjal kecuali bisikan-bisikan setan saja,” sambungnya.
Selain dua cara di atas, orang-orang soleh terdahulu dan para ulama bahkan kadang-kadang bersedekah atas nama orang yang pernah menyakitinya.
“Kan itu nggak normal ya. Biasanya kita yang menyakiti orang lalu bersedekah atas nama dia karena merasa bersalah. Ini mereka killing cari orang fakir-miskin lalu sedekah dengan niat apa supaya Allah menjadikan si fulan yang kurang jadi lebih baik,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kebiasaan mendoakan kebaikan untuk orang yang menyakiti juga sering dicontohkan oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Sebagaimana beliau mendoakan Umar bin Khattab supaya menjadi baik, hingga yang semula ingin membunuh malah berbalik masuk Islam dan menjadi pelindung Nabi Muhammad.
Kisah serupa juga terjadi saat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdakwah ke wilayah Thaif. Alih-alih mendapat sambutan, beliau justru dilempari batu oleh anak-anak Thaif hingga terluka.
Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak meminta azab atas mereka padahal malaikat Jibril sudah diturunkan dan siap menimpakan bukit Thaif ini kepada mereka.
“Ya Rasul, apapun yang engkau minta, saat ini juga apabila harus diangkat bukit (Thaif) ini dan ditimpakan ke mereka yang menyakitimu, maka seketika akan aku laksanakan,” kata malaikat Jibril.
Load more