Selain keluarga sendiri, Nabi Muhammad SAW berhasil menghimpun dukungan para pengikutnya selama tiga tahun masa berdakwah.
Terutama dari kalangan budak dan orang-orang miskin.
Didorong kesuksesan upaya yang ditunjukkan terhadap keluarga sendiri, beliau mengambil langkah maju, yaitu mulai mengajarkan Islam di depan publik.
Beliau mengumpulkan sanak kerabat dan mengundang mereka untuk memeluk keyakinan baru.
“Tidak ada orang Arab yang telah menawarkan petualangan yang lebih berharga kepada bangsanya daripada ajaran yang aku sampaikan kepada kalian ini,” sabda Nabi Muhammad SAW di depan sanak kerabat.
“Aku tawarkan kegembiraan di dunia dan akhirat kepada kalian. Siapakah orang di antara kalian yang membantu Aku melaksanakan tugas ini?”
Semua sanak kerabat beliau terdiam. Hanya Ali bin Abi Thalib RA dengan gejolak remaja yang menggebu-gebu menyatakan diri.
“Wahai Nabi Allah, Aku akan membantumu,”
Setelah itu, kebersamaan yang terjalin dalam kekerabatan mereka pecah menjadi tawa ejekan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Namun Nabi Muhammad tidak jera dengan kegagalan dakwah pada waktu itu.
Beliau kembali mengajak mereka di lain kesempatan.
Namun pesan serta peringatan Nabi Muhammad malah mereka terima dengan sikap mengejek serta perasaan jijik.
Ilustrasi (unsplash)
Load more