Perihal hal tersebut UAH menjelaskan mungkin ada orang yang membaca kedua hadits tersebut dan menganggap kualitasnya sama sehingga terjadi kekeliruan.
"Ada orang yang mungkin membaca dia hanya baca yang tentang hadits tadi diduga ini sama-sama kualitasnya. Padahal dalam ilmu hadits belum tentu ada hadits yang redaksinya sama bisa yang satu palsu yang satu bisa begitu," tutup Ustaz Adi Hidayat. (akg)
Load more