Jadi dalam Surah Al Kahfi Allah SWT menyebutkan ada orang yang lolos dari fitnah dan ada yang tidak lolos dari fitnah.
Berikut ayat dalam Surah Al Kahfi yang berisi tentang Shohibul Jannatain.
جَعَلْنَا لأحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِن أعنابٍ وحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وجَعَلْنَا بينهما زَرْعًا * كِلتا الجنَّتَيْن آتتْ أُكُلَهَا ولم تَظْلِم منه شَيئًا وفَجَّرْنَا خلالهما نَهَرًا * وكان لهُ ثَمَرٌ
Artinya:
“Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan besar.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 32-34).
Kisah yang keempat kata Ustaz Firanda Andirja adalah tentang fitnah ilmu yang terjadi antara Nabi Musa dan Nabi Khidir.
“Nabi Musa ketika ditanya adalah orang yang lebih alim dari engkau? Kata Nabi Musa bilang tidak ada,” kata Ustaz Firanda Andirja.
Namun ternyata ada yang lebih alim yaitu Nabi Khidir AS.
“Maka Nabi Musa dengan penuh tawadhu berangkat. Ini fitnah ilmu,” kata Ustaz Firanda Andirja.
Mendengar ada yang lebih alim daripadanya, tidak menjadikan Nabi Musa menjadi sombong dan angkuh.
“Maka dia berjalan menuntut ilmu dari Nabi Khidir yang sebelumnya tidak ia kenal, yang derajatnya lebih rendah dari Nabi Musa,” tandas Ustaz Firanda Andirja.
Nabi Musa AS adalah Ulul Azm, namun beliau tetap mau menuntut ilmu dari orang lebih rendah seperti Nabi Khidir AS.
“Orang yang selamat dari fitnah ilm,” kata Ustaz Firanda Andirja.
Kisah dalam Surah Al Kahfi adalah tentang seorang Raja Shaleh yang bernama Zulkarnain.
“Keempat tentang Zulkarnain, yang Allah berikan dia kekayaan yang luar biasa, kekuatan yang luar biasa, menundukkan berbagai macam bangsa-bangsa. Tapi kekuasaan tersebut tidak menjadikan dia membangkang,” Ustaz Firanda Andirja.
“Malah menggunakan kekuasannya untuk menolong sesamanya. Salah satunya ia menolong orang-orang dari Ya’juj dan Ma’juj,” tandas Firanda Andirja.
Zulkarnain adalah raja yang membangun tembok sebagai penghalang Ya’juj dan Ma’juj.
Zulkarnain bukanlah nama pribadi, melainkan sebuah julukan dan hingga kini masih terus ditelusuri siapakah sebenarnya Raja Zulkarnain yang dimaksud dalam Surah Al Kahfi tersebut.
Di dalam Al-Qur'an nama Zulkarnain disebutkan sebanyak tiga kali, dalam ayat 83-102.
Load more