tvonenews.com - Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu kajiannya menyampaikan cara mengqodho salat yang benar, apabila terlewat dari waktunya karena tertidur.
Tak bisa dipungkiri, jika tubuh dalam kondisi sangat lelah, maka kemungkinan saat seseorang tidur, akan sangat terlelap.
Sehingga terkdang seseorang lupa waktu, bahwa tidurnya sudah melewati batas waktu salat. Lantas bagaimana hukumnya dalam Islam mengqodho salat yang benar jika tertinggal?.
Ilustrasi Salat Subuh Kesiangan, Mengqodho Salat Menurut Ustaz Adi Hidayat. Source: istockphoto
"Saya tuh agak bingung sebenarnya mengenai salat qadha. Misalkan saya ketinggalan, saya anggap itu dua subuh, hari ketiga saya salat, apakah bisa dikerjain dua-duanya dalam satu waktu? Itu pertama. Yang kedua, Ketika kita beranggapan salat subuh itu ketinggalan. Nah itu kita misalkan saya bangun jam delapan, saya lebih baik salat subuh besoknya, atau saya salat subuh jam 8?," tanya Baim Wong pada Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat pertama menjawab bahwa kasus kedua, bahkan terjadi di lingkungan Nabi Muhammad SAW, dan kesiangan Nabi, dilansir dari YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (19/08/23).
Tapi hikmahnya kata para Ulama, mudah bagi Allah menjadikan Nabi, tepat pada waktunya bangun dan salat.
Tapi ditetapkan oleh Allah SWT, siang itu bangun, untuk menjadi petunjuk bagi umatnya yang kesiangan saat bangun tidur.
Ustaz Adi Hidayat menceritakan kisah Nabi, pada suatu ketika Nabi sedang dalam perjalanan, lalu istirahat menjelang subuh.
Nabi yang biasanya salat tahajud, kemudian memerintahkan Bilal untuk berjaga. Namun Bilal meminta izin kepada Rasulullah untuk ikut tidur, dan akan bangun pada saat subuh.
Begitu bangun ternyata sinar matahari sudah kuat, Nabi bangun dan menegur Bilal yang sebelumnya diperintahkan untuk berjaga namun ketiduran.
"Nabi itu gak marah, cuma mengingatkan. Tempatkan setiap hal itu sesuai dengan porsinya. Jangan memaksakan sesuatu yang mungkin kita tidak bisa menanggungnya," terang Ustaz Adi Hidayat.
Singat cerita, Nabi Muhammad SAW kemudian menyuruh untuk para sahabat mengambil air wudhu, kemudian Bilal melantunkan adzan dan iqamah seperti biasa.
"Yang paling menarik apa, salat sunnah dulu, lalu dilakukan salat subuh berjamaah." ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ini sebenarnya adalah jawaban terbaik, yang memberikan cara komentar ulama hadist, saat melihat hadist tersebut.
"Muncullah hadist Nabi, orang yang tertidur itu, maka salatnya pada saat bangunnya," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, menjawab pertanyaan pertama, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa maka lakukan salat itu saat bangunnya. Itulah waktu untuk orang yang kesiangan, menunaikan salatnya.
Tapi dalam hal ini, bukan maksud untuk sengaja mengakhirkan salatnya, akan tetapi karena memang tidur dengan terlelap.
Maka dilakukan salat saat bangun tidurnya, bukan keesokan harinya.
"Jadi kalau tertidur, bangun, sudah lewat waktu. Maka dilakukan itu (salat) bukan besoknya, saat bangunnya, disitu dilakukan salatnya. Sekalipun dia bangun di waktu dzuhur misalnya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Maka dia salat subuh dulu untuk mengganti yang sebelumnya. Baru masuk waktu dzuhur. Jelas," sambungnya.
(udn)
Load more