Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya di tvOne menjelaskan bagaimana proses dicabutnya ruh saat kita meninggal dunia.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT, setiap makhluk pasti akan meninggal dunia.
Kapan, dimana dan bagaimana kita meninggal itu adalah rahasia Allah SWT.
“Sampai masanya tiba datang malaikat bawa kain kafan dari cahaya,” ujar Ustaz Abdul Somad dalam sebuah program religi tvOne yang dikutip oleh tvOnenews.com pada Senin (21/8/2023).
Kemudian malaikat akan menampung keluarnya ruh dari tubuh kita.
“Sejuk terasa dari kaki naik ke atas, berhembuslah dia dari mulut,” kata Ustaz Abdul Somad.
Hal ini kata Ustaz Abdul Somad sama prosesnya seperti saat ruh dimasukkan di dalam tubuh.
Ilustrasi Jenazah (ant)
Seperti yang tercantum dalam surah berikut ini.
فَاِذَا سَوَّيۡتُهٗ وَنَفَخۡتُ فِيۡهِ مِنۡ رُّوۡحِىۡ فَقَعُوۡا لَهٗ سٰجِدِيۡنَ
Fa-iza sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi mir ruuhii faqa'uu lahuu saajidiin
Artinya:
Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya."
Ilustrasi Jenazah yang Dibawa oleh Tandu (Ist)
“Aku hembuskan dulu waktu masuk ke tanah daging ditiup maka saat keluar juga ditiup,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Saat ruh ditarik keluar, kita akan menyaksikan.
Maka jangan heran jika orang meninggal matanya terbuka.
“Mata memandang ruh keluar. Makanya orang yang mati matanya terbuka,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Jenazah (Ist)
“Makanya pertama kita lakukan kita menengok orang mati adalah memejamkan mata sambil membaca doa,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Kemudian setelah ruh keluar akan dimasukkan ke dalam kain kafan yang dibawa oleh malaikat tersebut.
“Jika ruh itu baik dibawa dimasukkan dalam kain kafan bin nur oleh malaikat dibawa sampai pintu langit,”
Jika ia semasa hidup baik, maka saat ruh tersebut dibawa, di pintu langit malaikat akan bertanya.
Ilustrasi Langit (Ist)
Karena orang yang berbuat baik selama hidupnya, namanya sudah dikenal oleh para malaikat.
“Inikah orang yang amalnya selalu dibawa pagi dan dibawa petang, inikah amalnya yang selalu dibawa pada hari kamis,” kata Ustaz Abdul Somad menirukan pertanyaan malaikat tentang ruh yang baru saja meninggal.
Kemudian Ustaz Abdul Somad mengingatkan bahwa orang yang masyhur di dunia belum tentu dikenal di langit.
“Banyak orang namanya masyhur di bumi tapi malaikat tak mengenal dia. Tapi berapa banyak orang yang tidak masyhur di bumi tapi malaikat mengenal dia,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Langit (pexels)
Kata Ustaz Abdul Somad, bahkan malaikat akan menanyakan mengapa si fulan belum datang.
“Orang ini mana, belum datang, disambut dia,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kata Ustaz Abdul Somad, Nabi Muhammad SAW pernah menanyakan hal tersebut saat beliau melaksanakan isra’ mi’raj.
“Nabi saat isra mi'raj berjumpa dengan orang yang sudah lama mati. Kemudian Nabi bertanya bagaimana rasanya mati,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Kemudian ruh tersebut menjawab bahwa saat ruh dicabut rasanya sungguh sakit.
“Kata mereka seperti kambing yang dikuliti hidup-hidup, seperti tebasan pedang di tempat yang sama ratusan kali,” kata Ustaz Abdul Somad saat menceritakan percakapan Nabi SAW dan para ruh.
“Seperti kail mata pancing yang masuk ke kulit yang basah kemudian ditarik sehingga terikut daging keluar,” sambungnya.
Oleh karenanya Ustaz Abdul Somad menyarankan agar setiap Muslim selalu mengamalkan doa berikut ini.
Ilustrasi Orang yang Berdoa (pexels)
اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Latin: Allahumma hawwin 'alaina fii sakaraatil mauti wannajaata minan naari wal 'afwa 'indal hisaabi.
Artinya: Ya Allah, mudahkanlah kami saat pencabutan nyawa, selamat dari api neraka dan mendapat kemaafan ketika amal diperhitungkan.
Selain doa di atas ada juga doa yang lebih lengkap.
Doa ini terkenal dengan doa selamat dunia dan akhirat.
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Allahumma inna nas-aluka salamatan fiddin wa afiyatan fil-jasadi wa ziyadatan fil-ilmi wa barakatan firrizqi, wa taubatan qablal-maut, wa rahmatan indal-maut, wa maghfiratan ba'dal maut.
Allahumma hawwin alaina fi sakaratil maut, wannajatan minannaari, wal afwa indah hisab.
Artinya: Ya Allah, kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama, kesehatan badan, tambahnya pengetahuan, berkahnya rezeki, mendapatkan tobat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati. Dan ringankanlah kiranya dalam sakaratul maut, dan selamatkanlah kiranya dari siksa neraka dan dapatkan kami ampunan pada hari hisab (perhitungan).
Ustaz Abdul Somad menyarankan agar kita selalu membaca doa tersebut dengan tenang.
“Tidak ada gunanya amal banyak kalau tidak selamat saat sakaratul maut,” tegas Ustaz Abdul Somad.
Saat proses pencabutan ruh, kata Ustaz Abdul Somad akan setan untuk menggoda.
“Banyak godaan, datang setan bawa air, sebut namaku aku beri air,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Karena setan tidak akan putus asa. Ia akan datang dari segala penjuru dan akan selalu menggoda selama ruh ada dalam jasad.
“Makanya kita selalu berzikir, selalu ingat allah dengan berdoa dan berzikir,” saran Ustaz Abdul Somad.
Manfaatkanlah hidup singkat ini dengan melakukan amal shaleh yang banyak.
Karena kita hidup di dunia hanyalah sementara.
Semua yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya.
Ilustrasi Wanita yang sedang Ada di Makam (pexels)
Kata Ustaz Abdul Somad, kematian pasti namun kapan datangnya ajal tidak ada yang bisa mengetahui.
Kepastian tentang kematian itu dijelaskan dalam Al Quran surah Al Ankabut Ayat 57 berikut ini.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian, kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
“Bagi saya pribadi, saya tak perlu tahu kapan saya mati, yang penting kita siap-siap apa bekal untuk mati,” kata Ustaz Abdul Somad (UAS).
Bagi yang pernah melakukan perjanjian dengan jin atau ilmu hitam dan sejenisnya, UAS menegaskan agar jangan menunggu sakaratul maut.
“Malam ini juga putuskan (perjanjian itu). Bagaimana cara memutuskannya? Dengan ruqyah,” ujarnya.
Ilustrasi Al-Qur'an (pexels)
وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الرُّوۡحِ ؕ قُلِ الرُّوۡحُ مِنۡ اَمۡرِ رَبِّىۡ وَمَاۤ اُوۡتِيۡتُمۡ مِّنَ الۡعِلۡمِ اِلَّا قَلِيۡلًا
Wa yas'aluunaka 'anirruuh; qulir ruuhu min amri rabbii wa maaa uutiitum minal 'ilmi illaa qaliilaa
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."
كُلُّ نَفۡسٍ ذَآٮِٕقَةُ الۡمَوۡتِؕ وَاِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ اُجُوۡرَكُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِؕ فَمَنۡ زُحۡزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدۡخِلَ الۡجَـنَّةَ فَقَدۡ فَازَ ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ
Kulu nafsin zaaa'iqatul mawt; wa innamaa tuwaffawna ujuurakum Yawmal Qiyaamati faman zuhziha 'anin Naari waudkhilal Jannata faqad faaz; wa mal hayaatud dunyaaa illaa mataa'ul ghuruur
Artinya:
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Load more