tvOnenews.com - Dalam kesempatan menyampaikan dakwah Habib Umar bin Hafidz mendapat pertanyaan dari Umi Pipik soal hukum musik.
Umi Pipik merupakan istri dari alm. Ustaz Jefri Al Buchori yang kini juga dikenal sebagai seorang pendakwah.
Dalam acara Up Close & Personal besama Habib Umar bin Hafidz, Umi Pipik bertanya soal hukum musik dalam Islam.
Habib Umar bin Hafidz menjawab pertanyaan tentang musik yang diterjemahkan oleh Habib Jindan.
Habib Umar bin Hafidz menjelaskan hukum musik dalam Islam yang diterjemahkan oleh Habib Jindan. Source YouTube Al Wafa Tarim
Sehingga dia memiliki perasaan yang halus, untuk mendalami apa yang nyaman didalam hati manusia dengan syair dan suara-suara tertentu.
Maka hendaknya pun dia memiliki kepekaan akan dzikir-dzikir tertentu yang membuat hati seseorang menjadi lebih nyaman.
Sebab, bermain dengan perasaan, maka dia harus tahu apa yang membuat orang paling nyaman. Bukan hanya musik saja, dzikir, dan doa, dan ibadah pun termasuk didalamnya.
"Kemudian diantara musik-musik itu ada juga yang memang diharamkan dalam syariat Islam seperti mizmar, maka itu hukumnya haram," terang Habib Umar bin Hafidz, dilansir dari YouTube Al Wafa Tarim, Rabu (23/08/23).
Ada juga yang menggunakan alat-alat yang dihalalkan, dibolehkan dalam sunnahnya Nabi, ada, maka itu hukumnya halal.
Ada juga yang tidak disebutkan dalam sunnah, kebolehan atau ketidakbolehannya, maka itulah tempat perbedaan para Ulama, yang masing-masing dengan pendapatnya.
Kemudian juga lantunan syair yang diucapkan. Syair tersebut itu membangkitkan perasaan. Apabila yang dia bangkitkan adalah hal-hal yang buruk sehingga bangkit keinginan yang lebih buruk.
Ataupun berisi ucapan-ucapan buruk, mengajak kepada keburukan, maka itu diharamkan dan tidak baik.
Tetapi kalau musik isinya mengajak kepada kebaikan, membangkitkan hal-hal yang baik pada diri seseorang, maka itu menjadi hal-hal yang baik, boleh.
"Jadi tergantung musiknya, dan juga tergantung syairnya, dan juga tergantung keseimbangan dengan dzikir, mungkin begitu ya?," tanya Irfan Hakim menegaskan kepada Habib Jindan.
"Dan tergantung dari apa yang digunakan begitu. Dan mengakibatkan apa di dalam nafsu seseorang," terang Habib Umar bin Hafidz.
Sebab nafsu seseorang itu mudah terpengaruh, baik pengaruh positif atau negatif. Habib Umar bin Hafidz menjelaskan bahwa ada beberapa musik yang isinya penuh hikmah.
Mengajak orang untuk berbakti kepada orang tua, kepada ibunya, kepada ayahnya.
Umi Pipik dan Habib Umar bin Hafidz soal hukum musik dalam Islam. Source: kolase tim tvOnenews
Mengajak orang untuk ketaatan, untuk berderma, untuk peduli kepada sesama. Ini adalah bagian daripada kebaikan, dan bagian daripada dakwah juga, ini adalah hal yang baik.
Ketika Sayyidina Hasan bin Tsabit, sahabat Rasulullah SAW, seorang penyair, seorang seniman, penyair, dia banyak membuat syair.
Banyak menggubah syair yang isinya memuji Rasulullah SAW, dan membela Nabi Muhammad SAW dari cacian orang-orang kafir.
Maka Rasulullah SAW menyemangati dan mendukung apa yang dilakukan Hasan bin Tsabit dengan ucapan,
'Sesungguhnya Jibril dan Mikail, senantiasa bersama engkau didalam syairmu manakala syairmu itu isinuya membela Nabi Muhammad SAW," ungkap Habib Umar bin Hafidz.
Habib Umar bin Hafidz juga menceritakan bahwa dulu ada seorang penyair, seniman dari orang Arab terdahulu sebelum zaman Nabi Muhammad SAW.
Namanya Umayyah bin Suid yang mana dia banyak mengucapkan syair-syair penuh kebaikan dan hikmah.
Pernah satu kali Nabi bertanya pada salah seorang sahabat yang banyak hafal syair.
'Apakah kamu hafal daripada syair-syairnya Umayyah bin Suid?. Ya saya hafal. Kemudian Nabi berkata, tambahkan lagi, ada lagi gak? Terus sampai hampir seratus syair yang dibacakan didepan Nabi Muhammad SAW.'
Habib Umar bin Hafidz juga menjelaskan bahwa sebagaimana nafsu manusia, dia mudah terpengaruh dengan suara yang indah, dengan syair yang bagus.
Bangkitlah perasaan seseorang tersebut, yang bisa terpengaruh perasaannya. Begitu pula perasaan dan jiwa seseorang itu terpengaruh manakala dihadapkan dengan niat yang baik.
Dengan rahmat dan kasih sayang, kepedulian dari seseorang maka itu juga memiliki pengaruh besar bagi lawan bicara orang tersebut.
Habib Umar bin Hafidz juga mengisahkan bahwa pernah satu kali Sayyidina Abu Bakar masuk kerumah putrinya, Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW.
Bersama Siti Aisyah ada teman mainnya, anak-anak, gadis kecil. Mereka melantunkan nyanyian, syair-syair yang baik dan disitu ada Rasulullah SAW.
Nabi sedang menutup wajahnya, Sayyidina Abu Bakar saat masuk kerumah, memarahi putrinya, Siti Aisyah. Kenapa ada suara setan dan lantunan setan di rumah Nabi Muhammad SAW, dengan maksud menegur Siti Aisyah.
Kemudian Nabi Muhammad SAW menoleh ke Sayyidina Abu Bakar dan berkata,
'Biarkan ya Abu Bakar. Sesungguhnya ini adalah hari Ied, hari lebaran. Maka biarkan mereka melantunkan daripada lantunan dan syair-syair yang tidak mengandung keburukan didalamnya.'
(udn)
Load more