“Saudara-saudara apakah ada yang hadir ada yang bawa pisau?” tanya Syekh Rumi.
Kebetulan ada yang membawa pisau kemudian diambil pisau itu oleh Syekh Rumi.
“lalu ia menyayat pisau ke tangannya, muncratlah darah, lalu ia pucat dan tersungkur,” kata Ustaz Syahdan saat menceritakan kejadian itu.
Kemudian Syekh Rumi bukannya dibawa untuk diobati, beliau malah berputar sambil berzikir.
“Itu tak semenit dua menit, lama ia lakukan itu. Setelah itu ia malah segar,” katanya.
Setelah selesai zikir sambil berputar, Syekh Rumi kemudian berkata kepada semua yang ada.
“Wahai manusia sesungguhnya yang jadi sumber kehidupan manusia bukan darah tapi sumber kehidupan manusia zikrullah, zikir kepada Allah SWT,” kata Syekh Rumi saat itu.
Ustaz Syahdan kemudian mengatakan bahwa ternyata zikir bukan hanya memberatkan amal kehidupan tapi juga menghidupkan.
Kata Ustaz Syahdan, Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa perumpamaan orang yang berzikir seperti orang hidup dan orang mati.
“Jika selama hidup kita tidak pernah berzikir, sesungguhnya kita sudah mati sebelum dikuburkan,” ujar Ustaz Syahdan.
“Jika sepanjang aktivitas tidak dihiasi zikir maka seperti mayit berjalan,” kata Ustaz Syahdan kemudian.
Ustaz Syahdan mengatakan dalam hidup pastilah ada ujian.
Agar dapat menjalani semua ujian hidup itu, maka zikir sangat disarankan.
Ilustrasi Seorang Muslimah sedang Zikir Petang (freepik)
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)
Load more