tvOnenews.com - Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bagaimana hukumnya sunnah suami istri berhubungan badan di malam Jumat.
Dalam masyarakat sendiri sering terdengar sentilan sunnah Rasul, saat malam Jumat tiba, khususnya di kalangan bapak-bapak.
Istilah sunnah Rasul pada malam Jumat sendiri memiliki makna merujuk kepada hubungan badan.
Lantas bagaimanakah hukumnya berhubungan badan di malam Jumat bagi suami istri, apakah sesuai sunnah Rasul?.
Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang sunnah Rasul di malam Jumat berikut ini.
Ilustrasi Hubungan badan suami istri malam Jumat. Source: istockphoto
"Saya sering mendengar obrolan tentang malam Jumat, ayo sunnah Rasul. Nah yang saya tahu, hadis tersebut ternyata hadis maudu, benarkah?. Sedangkan berhubungan intim suami istri tidak hanya malam Jumat saja, harinya bebas. Bagaimanakah sebenarnya yang Rasulullah SAW ajarkan dalam hubungan pernikahan?," tanya salah satu jamaah.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa hubungan badan suami istri di malam Jumat tidak ada dalam hadis ataupun Quran, yang mengkhususkan hubungan suami istri di hari-hari tertentu.
"Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada satu hadis pun atau bahkan ayat Al-Quran yang mengkhususkan misalnya hubungan suami istri di hari-hari tertentu, malam-malam tertentu," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Ya tidak ada di hari-hari tertentu, atau malam-malam tertentu," sambung UAH, dilansir dari YouTube Audio Dakwah, Kamis (14/09/23).
Sehingga Syekh Wahbah Zuhaili yang merupakan imam fikih kontemporer, dalam kitabnya,
'Dan tidak tersebut dalam sunnah itu terdapatnya isyarat untuk berhubungan suami istri di malam-malam khusus.'
Misalnya di malam Jumat saja atau malam lain yang khusus, tidak ada dalilnya menurut Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan ketika ayat Al-Quran turun itu bahkan di malam-malam Ramadhan pun, jika terjadi hasrat suami istri, maka diperkenankan.
Hal ini sepanjang waktunya diatur dan tidak bertabrakan dengan ibadah-ibadah tertentu.
Dalilnya surat Al-Baqarah ayat 187
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ187
Artinya: Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.
Ustaz Adi Hidayat menambahkan bahwa tidak ada waktu-waktu spesial dalam berhubungan badan suami istri. Adapun mungkin tafsiran istilah sunnah Rasul di malam Jumat, berdasar hadis riwayat At Tirmidzi.
"At Tirmidzi nama aslinya Muhammad. Bapaknya namanya Isa, Muhammad bin Isa. Tumbuh berkemband di Tirmidz, dikenal dengan At Tirmidzi," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Menyampaikan hadis riwayat hadis dalam kitabnya nomor 486, 'Siapa yang mandi di hari Jumat, mandinya sempurna. Dibasuh awal sampai akhirnya'.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, biasanya dalam bab fikih itu seperti mandi junub, sempurna.
Wallahu a'lam bish-shawab.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more