tvOnenews.com - Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan tentang anjuran rutin membaca Surat Al Kahfi secara rutin di malam Jumat.
Hari Jumat sendiri merupakan hari baik bagi dan istimewa bagi umat Islam, karena di hari Jumat semua amalan akan dilipatgandakan pahalanya.
Namun demikian, ternyata ada sebagian masyarakat yang merasa bingung soal hukum membaca Surat Al Kahfi ini jika dikerjakan di malam Jumat atau hari Jumat.
Ilustrasi Bercaya sampai Ka'bah jika rutin membaca surat Al Kahfi. Source: istockphoto
Salah satu riwayat juga mengatakan bahwa amalan seperti rutin membaca Surat Al Kahfi di malam Jumat dipercaya bisa membawa cahaya bagi orang yang mengerjakannya sampai ke Ka'bah.Salah satu jamaah kemudian bertanya kepada Buya Yahya soal kekhususan membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat.
Karena jamaah tersebut kerap mendapatkan WhatsApp berisi fatwa dan dalil kekhususan membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat itu tidak benar.
Lantas bagaimana hukum atau fatwa dan dalil membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat dalam Islam?.
Buya Yahya menjelaskan ada satu riwayat Sayyidina Abdullah bin Umar, Sayyidina Abu Saʽid al-Khudr yang menyebut bahwa Allah akan memberikan cahaya kepada orang yang membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat.
Dalam hal ini, Buya Yahya juga menyampaikan bahwa ada perbedaan pendapat dari para Ulama tentang hadis membaca Surat Al Kahfi secara rutin di malam Jumat.
Sebagian Ulama mengatakan membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat atau di malam Jumat termasuk amalan yang baik.
Akan tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa hadis ini adalah hadis yang lemah.
Atas dasar keyakinan lemahnya hadis tersebut, maka sebagian Ulama tersebut tidak mengamalkannya.
"Hampir rata-rata hadis itu, semacam itu. Sehingga inilah yang harus kita pahami, mungkin terjadi perbedaan diantara Ulama, karena berbeda cara memahami hadist," terang Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan bagi kita yang bukan seorang ahli hadis, maka sebaiknya ikut Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Tirmidzi, dilansir Jumat (15/09/23) dari YouTube Al-Bahjah TV.
"Kita sebagai seorang muqallid, sebagaimana dalam ilmu hadis, kita mengikuti. Tidak boleh sok," ujar Buya Yahya.
Artinya bahwa meyakini hadist tersebut, merupakan anjuran dari para Ulama yang sebaiknya kita ikuti.
"Dan kebetulan karena wawasan kita sempit, kita ikuti Ulama ini. Yang mengatakan membaca Surat Al Kahfi, atau Surat Yasin dan surat apa saja, ini dianjurkan di malam Jumat," ungkap Buya Yahya.
Karena pendapat tersebut berdasarkan ilmu dan petunjuk, ahli dzikir, yaitu para Ulama ahli hadis.
"Para Ulama juga menjelaskan caranya begini, ya kita boleh mengikuti amalan tersebut (membaca Surat Al Kahfi)," pungkas Buya Yahya.
"Bahkan yang di riwayat Muslim, ada yang mengatakan tidak sah. Tapi kan siapa yang mengatakan itu tidak sahih, dibandingkan Muslim," lanjut Buya.
Lebih sederhana lagi, Buya Yahya menjelaskan bahwa, bagi yang mengatakan bahwa membaca Surat Al Kahfi itu sah, maka silahkan mengamalkannya.
Sebaliknya bagi yang mengatakan hadis itu tidak sahih, maka silahkan boleh untuk tidak mengamalkannya di malam Jumat.
"Berarti keputusan untuk mengamalkan, tidak mengamalkan itu adalah karena kita taklid, mengikuti Ulama-ulama yang mengatakan bahwa hadist ini benar atau tidak benar," ujar Buya Yahya.
Wallahu a'lam bish-shawab.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more