“Baik di TNI Polri dan beberapa di satpol PP tentu saya kira kita memandang semua masyarakat sebagai saudara sehingga bisa melakukan tindakan tindakan humanis,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan rakyat untuk melihat TNI, Polri juga pejabat sebagai saudara.
“Masyarakat juga kita lihatlah TNI Polri, kadang kadang untuk menyampaikan perintah di lapangan dan juga mereka lelah. Pahamilah sebagai saudara,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Dengan begitu, Ustaz Adi Hidayat berharap semua bisa duduk bersama.
“Pejabat juga saya mohon pahami masyarakat ini bukan objek bisnis atau obyek project atau mencapai kemakmuran,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat paham bahwa kemakmuran itu penting.
“Tapi juga Kebahagiaan sosial lebih penting,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Luka sosial itu tidak mudah untuk disembuhkan kadang kadang punya durasinya lebih panjang,” sambung Ustaz Adi Hidayat menambahkan.
Maka dari itu, Ustaz Adi Hidayat mengajak semua untuk mendinginkan kepala.
“Menurunkan tensi dan menghindari kosakata kosakata yang terlalu keras dan rasa rasanya agak kurang nyaman diterima oleh hati,” saran Ustaz Adi Hidayat.
“Tak kata yang mohon ijin yang sifatnya menyakiti atau ancaman dan sebagainya,” kata Ustaz Adi Hidayat mengingatkan.
Ilustrasi Kaligrafi Allah dan Nabi Muhammad di Sebuah Masjid (pixabay/yusseyhan)
Dalam ujung ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat mendoakan agar semua diberikan hidayah.
Selain itu, Ustaz Adi HIdayat juga mengingatkan bahwa kita semua akan kembali kepada Sang Pencipta.
“Toh kita semua nanti akan kembali, semua pejabat pemerintahan, petugas di institusi sebagainya, semua kita akan wafat, saya wafat. Tugas kita selesai,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun meski tugas di dunia sudah selesai, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa akan ada hari perhitungan.
“Tapi hisab kita belum selesai kita itu akan meninggal,”
Baik pemerintah, petugas, TNI, Polri, semua tindakan di dunia dicatat dan akan diminta pertanggungjawabannya.
Load more