Sampai akhirnya malaikat Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat.
Ilustrasi Al-Qur'an (pexels)
Wahyu itu datang ketika Nabi Muhammad SAW baru saja menyelesaikan rakaat kedua.
Sebagaimana tercantum dalam firman berikut ini:
قَدۡ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِى السَّمَآءِۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةً تَرۡضٰٮهَا ۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِؕ وَحَيۡثُ مَا كُنۡتُمۡ فَوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ شَطۡرَهٗ ؕ وَاِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ لَيَـعۡلَمُوۡنَ اَنَّهُ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّهِمۡؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُوۡنَ
Artinya:
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 144).
Dalam riwayat, Rasulullah SAW memberi prioritas untuk mendatangi masjid ini dan mempunyai kebiasaan untuk mengunjunginya.
Semasa hidupnya, Rasulullah selalu pergi ke Masjid Quba pada hari Sabtu, Senin, dan Kamis.
Kini Masjid Quba sudah mengalami beberapa kali renovasi dan sudah dapat menampung puluhan ribuan jemaah.
Masjid Quba yang Ada di Madinah, Arab Saudi (Kemenag)
Load more