Artinya : "Ya Allah, ampunilah dosa‐dosa kami dan dosa‐dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang‐orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al‐Hasyr: 10)
Ustaz Abdul Somad kemudian menyarankan jika ingin hasad, hasadnya dengan orang yang memiliki amalan yang tinggi.
“Jadi kalo ada hasad dalam hati, hasadlah melihat anak penghafal Al-Qur’an, hasadlah melihat orang yg punya harta tapi ia pakai untuk zakat, wakaf, infaq, sedekah,” katanya.
Hal ini dikatakan Ustaz Abdul Somad berdasarkan sebuah hadits yang menjelaskan bahwa tidak boleh hasad kecuali kepada dua hal.
“Dalam sebuah hadits dikatakan tidak boleh hasad kecuali pada dua hal, yang pertama orang yang diberi oleh Allah dengan ilmu,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Ia diberi ilmu lalu ia gunakan ilmunya untuk mengajar sejak pagi hingga petang, dan kepada orang yang hartanya banyak namun ia gunakan untuk bangun masjid, pesantren, sekolah gratis atau hal lain di jalan Allah,” sambung Ustaz Abdul Somad.
Dalil-dalil Tentang Hasad (freepik/rawpixel.com)
Hasad merujuk pada perasaan iri atau dengki terhadap keberhasilan, prestasi, atau kebahagiaan orang lain.
Penyakit hati ini akan melibatkan keinginan untuk mengurangi atau merugikan orang lain.
Hasad termasuk dalam perilaku negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dalam Al-Qur'an, kata hasad disebutkan beberapa kali, antara lain tercantum dalam surah-surah berikut ini.
وَالۡحِكۡمَةَ وَاٰتَيۡنٰهُمۡ مُّلۡكًا عَظِيۡمًا
Baca: Am yahsuduunan naasa 'alaa maaa aataahumul laahu min fadlihii faqad aatainaaa Aala Ibraahiimal Kitaaba wal Hikmata wa aatainaahum mulkan 'aziimaa
Artinya: Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar.
Surah Al Baqarah Ayat 108
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Baca: Wadda kaṡīrum min ahlil-kitābi lau yaruddụnakum mim ba'di īmānikum kuffārā, ḥasadam min 'indi anfusihim mim ba'di mā tabayyana lahumul-ḥaqq, fa'fụ waṣfaḥụ ḥattā ya`tiyallāhu bi`amrih, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Load more