Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad mengajak seluruh umat untuk mendoakan warga Rempang yang tengah dilanda konflik peralihan lahan.
Sebagaimana diketahui, warga Pulau Rempang tegas menolak direlokasi hingga menimbulkan demo besar-besaran.
Menyikapi hal itu, Ustaz Abdul Somad memimpin doa bersama untuk masyarakat Rempang.
"Tidak ada senjata lain, selain senjata doa, doa adalah senjatanya orang beriman," tambah Ustaz Abdul Somad.
Pendakwah dengan garis keturunan Melayu dan Batak itu juga menyematkan sebaik doa.
"Kita tak ada kuasa, Yang Maha Kuasa Allah. Orang-orang yang Engkau titip secuil kekuasaan sedang menunjukkan kuasanya".
"Ya Allah, tunjukkan kuasa-Mu.Hamba-hamba-Mu yang lemah sedang kehilangan rumah dan kampung tua".
."Barokah orang-orang sholih yang terkubur di sana".
"Turunkan pertolongan-Mu ya Allah,".
"Mohon jamaah berdoa, bacakan Yasin, bacakan al-Fatihah untuk saudara kita di Rempang,"
Anak Sekolah yang Pingsan Langsung Dilarikan Ke Rumah Sakit Setelah Bentrokan di Pulau Rempang Galang (tim tvOnenews/Alboin)
Itulah doa yang ditulis Ustaz Abdul Somad dalam keteranganyang dikutip tvOnenws dari akun Instagramnya .
Doa itu dilantunkan oleh Ustaz Abdul Somad ketika dirinya menghadiri tabligh akbar di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan pada beberapa waktu lalu.
Ini bukan kali pertama Ustaz Abdul Somad menyoroti kasus Rempang.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad juga pernah mengunggah surat panggilan dari Polda Kepulauan Riau terhadap sahabatnya Burhan.
Hal ini karena Burhan bersama beberapa sahabatnya membangun dapur umum dan memberikan makanan kepada warga Rempang setelah bentrokan kedua.
Sebelum itu, Ustaz Abdul Somad juga pernah mengunggah foto dirinya mengenakan baju adat melayu.
Sementara keterangan yang ia tulis adalah penjelasan bahwa warga Pulau Rempang adalah keturunan kerajaan.
“Keturunan Prajurit Terbilang,” ujar Ustaz Abdul Somad mengawali unggahannya di Instagram pribadinya @ustadzabdulsomad_official pada Senin (10/9/2023).
Foto Ustaz Abdul Somad dengan Baju Adat Melayu yang Diunggah di Akun Instagramnya (Ustadz Abdul Somad Official)
Berbeda dengan postingannya yang lain, wajah Ustaz Abdul Somad di foto itu terlihat masam.
Sementara di akhir unggahannya itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan dengan tegas.
“Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa. Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Isi Lengkap Unggahan Ustaz Abdul Somad Tentang Warga Rempang Keturunan Kerajaan Terbilang
MASYARAKAT REMPANG*
*_Keturunan Perajurit Terbilang_*
Oleh :
*Prof. Dr. Dato' Abdul Malik, M.Pd.* *
*SEBETULNYA,* penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.
Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah.
Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.
Kala itu pasukan Belanda dan Inggris tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun-temurun.
Pada Perang Riau itu nenek-moyang mereka disebut Pasukan Pertikaman Kesultanan. Nukilan itu ada ditulis di dalam Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji. Semoga mereka senantiasa dilindungi Allah SWT.
*) _Tokoh Masyarakat Melayu Serantau.
Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa.
Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara.
Itulah doa yang dilantunkan oleh Ustaz Abdul Somad untuk warga Pulau Rempang.
Marilah kita semua senantiasa mendoakan agar konflik peralihan lahan Pulau Rempang ini lekas menemui solusi terbaik dan tidak menimbulkan korban.
Petugas yang Terlibat Kericuhan dengan Ribuan Pengunjuk Rasa yang Mmerupakan Warga Pulau Rempang di Depan kantor BP Batam (ANTARA)
Sebagaimana kita tahu, konflik peralihan lahan Pulau Rempang masih terus bergulir.
Keputusan pemerintah untuk memasukkan Proyek Rempang Eco-City ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2023 itu terus mengundang polemik.
Hingga saat ini, masyarakat Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau masih menolak untuk direlokasi.
Bahkan hingga beberapa waktu lalu terjadilah unjuk rasa yang berujung bentrok dengan aparat gabungan TNI-Polri.
Pemerintah Kota Batam melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam cuma punya waktu beberapa bulan untuk sosialisasi terkait proyek Rempang Eco City tersebut.
Sementara ribuan warga dijadwalkan harus sudah meninggalkan rumah mereka di Pulau Rempang per 28 September ini.
Warga Pulau Rempang tidak terima, karena tenggat waktu pengosongan Pulau .
Sementara tempat relokasi yang dijanjikan pemerintah juga belum siap huni.
Load more