Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu peristiwa penting di bulan Rabiul Awal adalah lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Beliaulah penutup para Nabi, Baginda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk membawa rahmat kepada seluruh makhluk.
Sementara makna Islam sendiri, secara bahasa bermakna penyerahan diri.
Artinya, seorang penganut agama Islam atau orang Muslim adalah yang tunduk kepada Allah SWT dan ketentuan-Nya.
Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira saat bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad terus memperoleh wahyu selama lebih dari 22 tahun, dimulai sejak 610-632 M.
Wahyu-wahyu tersebut kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam Al-Qur'an.
Itulah kitab suci umat Islam.
Kedatangan Nabi Muhammad SAW, dijelaskan dalam Surah At-Taubah Ayat 128.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيم
Artinya:
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Setelah menerima wahyu, mulailah Nabi Muhammad SAW berdakwah.
Selama 22 tahun, Nabi Muhammad SAW berdakwah.
Sepuluh tahun pertama dihabiskannya di kota kelahirannya, Mekkah.
Di Mekkah, pada awalnya, Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah bi sirri atau dengan sembunyi-sembunyi .
Kemudian lambat laun Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah bil jahri atau terang-terangan.
Berikut awal mula dakwah Nabi Muhammad SAW, yang dilansir tvOnenews pada Selasa (26/9/2023) dari Buku Sejarah Lengkap Penyebaran Islam dengan penulis Prof. Dr. Thomas W. Arnold.
Orang pertama yang mengikuti agama Nabi Muhammad SAW tak lain adalah istri tercinta beliau yaitu Siti Khadijah RA.
Ilustrasi Seorang Wanita Muslim sedang Berjalan (unsplash)
Siti Khadijah RA adalah seorang perempuan yang selama 13 tahun berbisnis dengan Nabi hingga akhirnya mengikatnya dalam hubungan pernikahan.
Siti Khadijah RA telah mengangkat Nabi Muhammad SAW dan memungkinkan beliau untuk memegang jabatan sosial yang sebenarnya telah terlihat tanda-tandanya sejak kelahiran beliau.
Namun, semua itu tak ada apa-apanya dibandingkan kesetiaan dan kasih tak berujung yang telah Siti Khadijah RA curahkan terhadap kegelisahan jiwa Nabi.
Siti Khadijah RA pula yang membantu Nabi dengan simpati dan sangat berperan serta memberikan dorongan dikala masa-masa sedih Beliau.
Selama 25 tahun, Siti Khadijah RA selalu senantiasa siap memberikan hiburan, simpati, dan dorongan tatkala Nabi mengalami banyak penderitaan karena penyiksaan musuh-musuhnya atau karena mengalami tekanan batin atau saat dilanda keraguan dan was-was.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
Lalu, Khadijah Ra, beriman dan Ia membuktikan kebenaran yang datang bersama Nabi Muhammad SAW, dari Tuhan. Khadijah RA, membantu sepenuhnya Nabi Muhammad SAW, dalam tanggung jawabnya. Demikianlah Tuhan berkenan mengangkat beban nabi-Nya.
Ketika mendengar kepedihan yang menyayat karena ditolak oleh masyarakat maka beliau merasa nyaman kembali ke pangkuan Khadijah RA.
Dan Tuhan membuat beliau merasa nyaman kembali di sisi sang istri tercinta. Khadijah Ra. Kembali membangun semangat dan membuat beliau menjadi tangguh dalam menghadapi cercaan orang-orang yang menolak ajaran beliau.
Kaligrafi Allah dan Nabi Muhammad di Sebuah Masjid (pixabay/yusseyhan)
Setelah Siti Khadijah RA, di antara yang pertama-tama beriman adalah putra angkat Nabi Muhammad SAW sendiri yakni Zaid bin Haritsah RA, Ali bin Abi Thalib RA, serta sahabat karib beliau, Abu Bakar RA.
Abu Bakar RA merupakan kawan yang sering Nabi sebut-sebut,
“Aku tidak pernah mengajak siapapun untuk beriman tanpa orang itu mengalami keraguan, bingung serta bimbang, kecuali Abu Bakar. Begitu aku serukan ajaran Islam kepadanya, ia langsung menerima, tanpa ada keraguan sama sekali.”
Abu bakar RA merupakan saudagar kaya dan dihormati oleh para penduduk sekitarnya karena kepribadian, kecerdasan, serta kemampuannya.
Setelah Abu Bakar RA masuk islam, ia memperluas perannya dengan membeli para budak Muslim yang dianiaya oleh majikan-majikan mereka lantara dianggap mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Karena pengaruh Abu Bakar RA, tidak kurang dari lima orang menyatakan keimanannya dan ini menambah jumlah kelompok Mukminin.
Adapun yang beriman kemudian antara lain Sa’ad bin Abi Waqqas RA, yang kemudian hari menjadi penakluk Persia, Zubair bin Awwam RA, seorang kerabat Nabi sekaligus kerabat Khadijah RA, Thalhah RA yang di kemudian hari menjadi ksatria terkenal.
Selain itu ada juga seorang saudagar kaya bernama Abdurrahman bin Auf Ra. dan Utsman bin Affan yang kelak menjadi khalifah ketiga setelah Nabi Muhammad wafat.
Wallahua'lam
Load more