Jakarta, tvOnenews.com - Dalam Islam, hadits merupakan sumber ajaran kedua dari Al-Qur’an.
Hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat.
Hadits juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain.
Hadits menurut istilah syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau pengakuan (taqrir).
Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah.
Imam Bukhari lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah.
Jumlah hadits dalam kitab Imam Bukhari sangatlah banyak dan memuat berbagai hal.
Hadits Imam Bukhari yang pertama dalam kitabnya adalah tentang bersuci.
Berikut hadits Imam Bukhari tentang Bersuci, yang dikutip tvOnenews dari Buku Ringkasan Hadits Shahih Bukhari.
Hadits Bukhari Tentang Bersuci (pixabay)
Dari Abu Hurairah: “Tidak Diterima shalat seseorang yang berhadats kecuali Ia berwudhu”
Dari Abu Hurairah: “Bahwa umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan mukanya berseri-seri dari bekas wudhunya (ketika didunia), maka barangsiapa diantaramu yang ingin memanjangkan sinar yang berseri-seri itu maka laksanakanlah.”
Dari Anas: “Ya Allah, aku berlindung padaMu dari kejahatan setan laki-laki maupun perempuan. (Nabi mengucapkan ketika akan memasuki kakus (WC).”
Dari Abu Ayyub al-Anshari: “Jika kamu mendatangi kakus maka janganlah kamu menghadap kiblat dan juga tidak membelakanginya, tetapi menghadaplah ke timur. atau barat. Keterangan: Kedudukan arah tersebut jika di Madinah.”
Dari Abu Qatadah: Jika seorang diantaramu minum maka janganlah ia bernafas di tempat minum itu dan jika memasuki kakus maka janganlah menyentuh kelaminnya dengan tangan kanannya dan tidak mengusap dengan tangan kanannya.”
Dari Ibn. Mas'ud: Ini kotoran, maka Nabi mengambil dua buah batu dan melemparkan kotoran itu.
Dari Utsman: Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian bershalat dua rakaat dengan tidak bercakap-cakap di dalam-nya (ketika berwudhu' dan shalat) maka diampunilah ia dosa-dosanya yang telah lalu.”
Dari Abu Hurairah: “Barangsiapa berwudhu' maka bersihkanlahlubang hidung (dengan air), dan barangsiapa beristinja" ( buang kotoran) bersihkanlah (dengan batu atau air) dengan bilangan ganjil.”
Dari Abu Hurairah: “Jika berwudhu' salah seorang diantaramu maka masukkanlah air ke hidungnya kemudian buanglah, dan barangsiapa beristinja' maka ganjil kanlah bilangannya, dan jika bangun salah seorang diantaramu dari tidurnya maka basuhlah tangannya sebelum memasuki wudhunya karena sesungguhnya seorang diantaramu tidaklah mengetahui dimanakah tangarya berada.”
Dari Abu Hurairah: “Jika anjing itu minum (menjilat) pada bejanamu maka basuhlah tujuh kali.”
Dari Asma': “Darah haid dikerik kemudian digosok dengan air serta diratakan, dan bershalat dengan itu. (Nabi mengatakan kepada barangsiapa yang kejatuhan darah haid pada pakaian).”
Dari Maimunah: Buanglah tikus itu dan apa yang ada di sekelilingnya, kemudian campakkanlah dan makanlah minyak samin yang kamu miliki. (Ditanyakan pada Nabi tentang tikus yang masuk kedalam minyak samin kemudian mati, dan Nabi meny atakan yang tersebut).”
Dari Abu Hurairah: “Kami adalah orang-orang terakhir yang pertama kali dan dalam sanadnya beliau bersabda : Janganlah di antara kamu sekalian buang air kecil pada air (sedikit) yang tetap yang tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya.”
Dari Jubair bin Muth'im: Adapun aku (Nabi) membasuh (dengan air) pada kepalaku tiga kali.”
Dari Abu Hurairah: “Dimanakah engkau wahai Abu Hurairah? Maha Suci Allah sesungguhnya orang mukmin tidak najis.”
Dari Abu Hurairah: ”Jika seorang laki-laki duduk di antara anggota tubuh yang empat (dari isterinya) kemudian memperlakukannya maka wajiblah baginya mandi.”
Dari Abi Burda dari ayahnya dan berkata: “Aku mendatangi Nabi saw. kemudian aku mendatangi beliau sedang bersiwak (menggosok gigi) dengan tangannya, sambil mengeluarkan suara u-u sedangkan siwak pada mulutnya itu seperti ia sedang muntah.”
Dari Abu Hudzaifah berkata: “Adalah Nabi saw. jika bangun dari tidurnya (untuk shalat tahajjud) ia menggosok mulutnya dengan siwak (sikat).”
Dari Aisyah istri Nabi SAW. : “Bahwa Nabi saw. jika akan mandi junub ia memulai dengan membasuh kedua tangannya kemudian ia berwudhu sebagaimana ia akan berwudhu' untuk bershalat.Kemudian ia memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu dimasukkan ke dalam pangkal rambutnya dan disiram kepalanya 3 kali tuang air dengan tangannya, dan menyiraminya dengan air pada kulitnya semuanya.”
Dari Aisyah RA. berkata : “Adalah Rasulullah saw. jika mandi junub ja membasuh tangannya.”.
Dari Ali RA. berkata : “Aku seorang laki-laki yang keluar madzi (serupa mani encer), kemudian aku menyuruh seseorang untuk bertanya pada Nabi SAW. karena kedudukan anak nya yang perempuan dan pesuruh itu bertanya. (pada Nabi) lalu Nabi menjawab : Berwudhulah dan cucilah kelaminmu (sebelum berwudhu).”
Dari Aisyalh berkata: “Adalah Nabi SAW. jika akan tidur dalam keadaan berjunub ia membasuh farjinya kemudian ia berwudhu seperti untuk shalat.”
Dari Abdullah bin Umar bahwa berkata: “Telah menceritakan Umar bin Khattab kepada Rasulullah SAW. bahwa ia sedang berjunub pada malam hari, maka berkatalah Rasulullah SAW. : Berwudhulah, basuhlah kelaminmu, kemudian tidurlah.
Keterangan: Membasuh zakar/kelamin disunatkan bagi orang junub ketika akan tidur, dan boleh mengakhirkan basuhan itu daripada wudhu nya.”
Itulah hadits Bukhari tentang bersuci.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan agar bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua'lam
Load more