tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya menyampaikan tentang menggerakkan jaari telunjuk saat tahiyat akhir, apakah boleh atau diam saja.
"Apakah jari telunjuk digerakkan saat tahiyat ataukah diam saja, dan sampai mana batas bacaan tahiyat awal," tanya salah satu jamaah.
Hadis pertama diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, dimana beliau menerangkan gerakan salat dari mulai takbir sampai duduk di tahiyat akhir.
Pertama, Ibnu Umar meletakkan telapak tangan ditas paha dan sebagian riwayat mengatakan didekatkan ke arah tempurung.
Ilustrasi Tahiyat akhir dalam salat, menggerakkan jari telunjuk. Source: istockphoto
Kemudian melipat tangan, ibu jari dilingkarkan bertemu dengan jari tengah. Lalu mengangkat jari telunjuk, dan saat diangkat beliau berdoa (HR. Muslim:913. At-Tirmidzi:296).
"Hadis pertama, yang mengatakan riwayat mengangkat jari tanpa menggerak-gerakannya," terang Ustaz Adi Hidayat, dilansir dari Mentari Senja, Jumat (06/10/23).
Ustaz Adi Hidayat kemudian menyampaikan bahwa para ulama dalam menyikapi hadis ini, berbeda pendapat pada prakteknya.
Imam Malik berpandangan bahwa karena hadis mengatakan mengangkat tangannya saat tahiyat, kemudian membaca doa dimulai dari awal tahiyat.
"Jadi ketika Anda berdoa, Attahiyatulillah, telunjuk diangkat gini,. Saya berbicara belum saat diturunkan ya, baru dingkat saja," terang Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa Imam Abu Hanifah berkata, saat jari telunjuk diangkat satu jari saja merujuk pada kalimat tauhid dan kebiasaan orang-orang Arab.
"Kata Imam Abu Hanifah, isyarat jari telunjuk ini sebagai penegasan ke-Esaan Allah. Karena kebiasaan orang Arab kalau disebutkan Allah, Allah, Allah, itu suka mengangkat tangannya begini terutama dalam syahadat," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Dan ketika kalimat Allah selesai dibacakan, ditutup lagi. Karena faedah mengangkat telunjuk itu hanya untuk mengikrarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah," terang Ustaz Adi Hidayat.
Sedangkan menurut Ustaz Adi Hidayat, Imam Ahmad bin Abbal mengangkat telunjuk ini, bukan dimulai dari bacaan attahiyat tapi dari kalimat Asyhadualla ilahaillallah.
"Diangkatnya ketika mengucapkan asyhadu alla ilaha illallah tapi gak ditutup dulu, dibiarkan terus sampe akhirnya, fil alamina innaka hamidum majid," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Baru kemudian kemudian ditutup kembali saat akan salam," sambungnya.
Kemudian disampaikan oleh Syekh Muhammad Mustofa Al Adawi., dari 12 riwayat hadis mengacu pada orang yang sama. Diantara riwayat tersebut ada yang bernama Ziadah bin Qudamah,
"Riwayatnya sama seperti Ibnu Ummar, cuma ada tambahan mengangkat telunjuknya begini, kemudian mempertemukan ibu jari dan jari tengah, ditambah di akhirnya, kemudian menggerak-gerakannya," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, jika ada orang mengangkat telunjuk tanpa menggerakannya, itu sah karena ada hadisnya.
Kalaupun ada yang mengangkat kemudian menggerakan telunjuknya itu pun tidak jadi masalah, karena ada hadisnya.
Wallahu a'lam bish-shawab.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more