Kemudian Buya Yahya mencontohkan pukulan yang dilakukan oleh Nabi untuk anak yang tidak mau shalat ketika sudah 10 tahun.
“Pakai siwak dan memukul halus, lembut serta sambil berharap dengan pukulan itu setan akan pergi,” kata Buya Yahya.
Jadi kata Buya Yahya bukan pukulan yang menyakiti dan membuat luka serta trauma kepada anak.
Jadi maksud sabda Nabi SAW yang membolehkan memukul anak ketika tidak mau shalat haruslah dicermati dengan baik.
Jangan sampai melakukannya tanpa mempelajari secara rinci atau bertanya kepada ahlinya.
Hal ini karena dampak memukul akan mempengaruhi psikologi dari sang anak.
Maka pukullah anak dengan benda yang tidak keras dan tidak dalam keadaan marah.
Pukulan ditujukan agar setan yang mengganggu hingga membuat anak tidak mau shalat pergi.
Anak Boleh Dipukul Ketika Tidak Mau Shalat? Ini Penjelasan Buya Yahya dari Maksud Hadits Tersebut (pexels)
Load more