tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya menjelaskan tentang perbedaan shalat sunnah qabliyah dan ba'diyah.
Hadis Abu Daud nomor 1258 menjelaskan tentang shalat sunnah yang waktunya terkait dekat dengan shalat fardhu 5 waktu.
Hadis tersebut membagi dua shalat sunnah, ada yang disebut dengan shalat rawatib. Jamak dari kata ratib yang artinya sesuatu yang tersusun dengan rapi atau sifatnya berurutan.
Kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia artinya tertib, berurutan, rapi.
"Jadi ada shalat sunnah yang waktunya tersusun rapi berurutan dengan shalat fardhu. Terletak sebelumnya atau setelahnya," terang Ustaz Adi Hidayat, dilansir dari Ummu Haniya, Rabu (01/11/23).
Lebih lanjut ia menerangkan, jumlah shalat rawatib tersebut ada 12 shalatnya, disebutkan dalam hadis At-Tirmidzi, nomor hadis 414, riwayat Ummu Habibah RA.
“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat yang mengiringi shalat fardhu siang dan malam. Empat rakaat sebelum shalat dzuhur, 2 rakaat setelah shalat dzuhur, kemudian dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Tirmidzi)
"Siapa yang konsisten mengerjakan ini selama hidupnya, sebelum dia wafat, terus dia kerjakan sampai meninggalnya," papar Ustaz Adi Hidayat.
Shalat sunnah yang dapat mendatangkan surga. Source: istockphoto
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, jika seseorang konsisten mengerjakan hal ini selama hidupnya, maka dijaminkan oleh Allah sebuah surga.
"Kata Nabi akan dibalas oleh Allah kerja kerasnya dengan dibangunkan satu rumah untuknya di surga," sambungnya.
Ketika Ummu Habibah mendengar kalimat Nabi ini, maka berkata pada dirinya, saya gak akan pernah tinggalkan selama hidup saya.
"Ummu Habibah itu istri Nabi, orang paling mulia, di surganya bersama Nabi, jelas sudah punya rumah. Amalan sunnah yang saya gak akan pernah tinggalkan ini selama hidup saya," papar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, shalat sunnah qabliyah, dalam bahasa Arab disebut qabla. Qobla dzuhri, atau sebelum dzuhur. Kemudian kedua shalat ini punya fungsi melengkapi shalat fardhu.
"Jadi yang kurang di shalat fardhu, dilengkapi dengan ini," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Lalu ada shalat diluar rawatib disebut dengan mutlak, yang sifatnya ditunaikan dan terdiri dari dua waktunya.
Satu, ada yang berdekatan dengan shalat fardhu, tapi tidak punya fungsi sendiri, terpisah dari shalat fardhu cuma waktunya berdekatan.
"Contoh shalat ashar. Ashar ini ada sunnahnya mutlak 4 rakaat. Ditemukan di Abu Daud, nomor hadis 1257, riwayat Ibnu Umar RA." paparnya.
Kata Nabi, Allah merahmati seseorang yang bisa shalat 4 rakaat sebelum ashar, yang masuk kategori shalat mutlak.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more