tvOnenews.com - Ustaz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya menjelaskan tentang hukum mengirim atau membaca Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam sebagian masyarakat, jika ada seseorang meninggal dunia, ada budaya membaca Al Fatihah dengan maksud mengirimnya untuk orang yang meninggal dunia.
Apakah membaca Al Fatihah kepada orang yang meninggal dunia dibolehkan dalam Islam, atau malah justru tidak ada hukumnya.
Simak penjelasan Ustaz Khalid Basalamah terkait hukum kirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal dunia dalam Islam berikut ini.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa tidak pernah ada riwayat hadis yang menyebutkan bahwasanya Al-Quran akan sampai kepada orang meninggal dunia.
Selain itu, Nabi SAW pun bahkan tidak pernah meriwayatkan membaca atau mengirim Al Fatihah kepada Hamzah dan Khadijah, istrinya yang lebih dulu meninggal dunia.
Ilustrasi Kirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meinggal dunia. Source: istockphoto
"Tidak pernah Nabi mengatakan, Al Fatihah kepada Hamzah, kepada Khadijah, tidak pernah ada riwayat itu kan," ujar Ustaz Khalid Basalamah, dilansir dari Istawuutv, Kamis (02/11/23).
Bahkan tidak disebutkan dalam Al-Quran ayat tentang kirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Akan tetapi ada ijtihad ulama yang mengatakan sampai kalau orang baca Al-Quran kepada orang mati itu ijtihad, tidak berlandaskan dengan dalil.
Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa dalam madzhab Imam Syafi'i tegas dalam masalah ini, beliau berkata bahwa tidak sampai kepada orang meninggal.
Madzhab Syafi'i merupakan mazhab yang banyak digunakan oleh orang-orang Indonesia pada umumnya untuk menentukan hukum fikih akan sesuatu hal.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, hal ini juga bisa dikembalikan kepada diri masing-masing umat muslim, dan hendaknya lebih berhati-hati dalam menjalankan amalan.
"Tapi ini karena khilafiyah, kembali kepada individu masing-masing. Kalau saya pribadi, lebih berhati-hati," papar Ustaz Khalid Basalamah.
Melanjutkan, Ustaz Khalid Basalamah berpesan agar sebaiknya kita menjalankan amalan atau ibadah yang sudah pasti hukumnya dalam Islam, seperti sedekah, dan doa.
Sebaiknya hindari amalan-amalan atau ibadah yang dalilnya belum jelas dalam Islam.
"Sesuatu yang sudah pasti-pasti, seperti sedekah, doa, sudah pasti. Mari kita kerjakan. Sesuatu yang belum pasti, tidak ada dalil khusus menjelaskannya, maka sebaiknya kita hindari," sambungnya.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian berpesan agar kita kembali kepada apa yang sudah disunnahkan.
"Karena ibadah yang ada perintahnya saja sudah terlalu banyak, lantas untuk apa kita buat ibadah yang tidak ada perintahnya," pungkas Ustaz Khalid Basalamah.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more