Dalam ayat ini, diterangkan tujuan shalat tahajud bagi Nabi Muhammad ialah agar Allah SWT dapat menempatkannya pada maqāman maḥmūdan (di tempat yang terpuji).
Yang dimaksud dengan maqāman maḥmūdan ialah syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat.
Pada hari itu manusia mengalami keadaan yang sangat susah yang tiada taranya.
Yang dapat melapangkan dan meringankan manusia dari keadaan yang sangat susah itu hanyalah permohonan Nabi Muhammad saw kepada Tuhannya, agar orang itu dilapangkan dan diringankan dari penderitaannya.
Diriwayatkan oleh at-Tirmiżī dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata, “Maksud maqāman maḥmūdan dalam ayat ini ialah syafaatku.” (hadts hasan sahih)
Ibnu Jarīr aṭ-Ṭabarī mengatakan bahwa kebanyakan para ahli berkata,
“Yang dimaksud dengan maqāman maḥmūdan itu ialah suatu kedudukan yang dipergunakan oleh Rasulullah saw pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada manusia, agar Allah swt meringankan kesusahan dan kesulitan yang mereka alami pada hari itu.”
Diriwayatkan oleh an-Nasā’ī, al-Ḥākim, dan segolongan ahli hadis dari Hużaifah,
“Allah mengumpulkan manusia pada suatu daratan yang luas pada hari kiamat, mereka semua berdiri dan tidak seorang pun yang berbicara pada hari itu kecuali dengan izin-Nya. Orang-orang yang mula-mula diseru namanya ialah Muhammad, maka Muhammad berdoa kepada-Nya. Inilah yang dimaksud dengan maqāman maḥmūdan dalam ayat ini.
Diriwayatkan oleh al-Bukhārī dari Jabir bin ‘Abdullāh bahwa Rasulullah saw bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ.
Barang siapa yang membaca doa setelah selesai mendengar adng memiliki seruan yang sempurna dan salat yang dikerjakan ini, berilah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan dan angkatlah ia kepada al-maqām al-maḥmūd (kedudukan yang terpuji) yang telah Engkau janjikan kepadanya,” maka dia memperoleh syafaatku.
Load more