"Saya kenal banyak keluarga, sahabat-sahabat yang punya kemampuan dia terus, padahal dia masih usia muda, masih sekolah masih kuliah, dia nampak saudara kita di Palestina macam ini, dia tinggalkan kuliah, tinggalkan keluarga dia terus di sana," terangnya.
Pendakwah, Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber pun meyakini kalau pemerintah di sana semua boleh buka jalan, untuk tidak perlu pakai senjata, tidak perlu perang.
"Lepaskan saja biarkan rakyat saja masuk, umat Islam saya yakin akan satu, apalagi Mesir jumlah di sana cukup besar 90 juta, kalau dibuka pintu Rafah," ujarnya.
Kemudian Syekh bertanya siapa yang menutup pintu Rafah, yang merupakan pintu perbatasan yang membatasi Mesir dan Gaza selatan.
"Bukan Israel yang menutup tapi mesir, saya kemarin berupaya sama Sabit Merah ya dari Indonesia, saya mau ikut untuk bagi tolong di Palestina, tapi nggak dapat Visa, minta izin dari mesir dan mesir tidak bagi visa," ujarnya.
"Padahal kita bukan mau perang, kita mau bawa obat, mau bawa selimut, mau bawa makanan yang diperlukan oleh masjid, inilah keadaan kita," jelas Syekh Ali Jaber.
Meski begitu, dari semua yang terjadi Pendakwah yang sejak usia 13 tahun sudah jadi Imam Masjid Madinah mengatakan bahwa kita tidak boleh menyalahkan kerajaan atau salahkan pemerintah, atau salahkan siapapun.
Load more