tvOnenews.com - Dalam salah satu ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa ia tidak setuju dengan istilah shalat khusyu sebagai wujud dari shalat yang baik dan benar.
Banyak orang membahasakan shalat yang baik dan benar dengan istilah shalat khusyuk, namun Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa dirinya tidak setuju dengan hal tersebut.
Menurut Syekh Ali Jaber, ada satu kunci shalat yang bisa membawa kita dari perbuatan keji dan munkar.
Dilansir dari YouTube Media Amalan, Rabu (15/11/23) berikut adalah penjelasan Syekh Ali Jaber tentang anjuran shalat.
"Kunci shalat yang bisa mengantarkan kita dari fasadal munkar adalah shalat tuma'ninah," ujar Syekh Ali Jaber.
Ilustrasi Shalat dengan tuma'ninah kemudian dapat mendatangkan rasa khusyu. Source: istockphoto
Menurutnya, tuma'ninah adalah rukun, sama dengan Al Fatihah, tidak sah shalat kita tanpa Al Fatihah dan tidak sah shalat kita tanpa tuma'ninah.
Tuma'ninah bisa dibilang sebagai kesempurnaan shalat baik pada ruku', i'tidal, sujud maupun duduk diantara dua sujud.
"Selalu ada bahasa shalat khusyu, shalat khusyu. Menurut saya, mohon maaf saya tidak setuju dengan kata itu. Tapi yang saya anjurkan adalah shalat tuma'ninah," ungkap Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa kalau bisa menjaga shalat tuma'ninah dari bacaan, gerakan, dzikir ruku, dzikir sujud, terbawa dengan tenang, maka akan datang khusyu itu sendiri.
"Khusyuk bukanlah amalan. Tapi khusyu merupakan sifat bagi orang yang beriman. Bagaimana agar bisa khusyu? Tuma'ninah," terang Syekh Ali Jaber.
Shalat dengan konsentrasi, pelan-pelan menjalankan setiap bacaan dan gerakannya, maka akan datang rasa khusyu itu sendiri. "Kenikmatan, keindahan shalat itu datang sendiri," ungkap Syekh Ali Jaber.
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW, ketika ada orang masuk ke masjid, Rasulullah sedang duduk di masjid dan orang tersebut shalat tahiyatul masjid.
Selepas shalat, orang itu datang ke Rasul mengucap salam, akan tetapi Rasul tidak menjawab. Kata Rasul, shalat dulu karena kamu belum shalat.
Orang tersebut kemudian kaget, padahal baru saja melaksanakan shalat. Karena Rasul menganggap gerakan dia belum sempurna saat shalat.
Kali kedua masih sama, Rasulullah menganggap orang tersebut belum shalat karena gerakannya terlalu cepat, dan tidak dianggap tuma'ninah.
Menurut Syekh Ali Jaber, bahkan ada ancaman bagi orang yang shalat demikian karena dianggap lalai. Dan ada neraka khusus bagi orang yang lalai dalam shalat.
"Khusus. Ada layanan khusus di neraka. Dikhususkan untuk orang-orang yang melalaikan shalat. Bukan yang tidak shalat," ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber berpesan agar kita berusaha untuk tuma'ninah dalam melaksanakan shalat, sehingga datang rasa khusyu dan bisa diterima oleh Allah SWT.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more