tvOnenews.com - Saat bepergian menggunakan pesawat dan memasuki waktu shalat dan sulit mengambil air wudhu, terkadang seorang muslim dihadapkan dengan kondisi tayamum.
Hal ini karena menurut sebagian muslim, tidak memungkinkan untuk mengambil air wudhu di atas pesawat.
Lantas bagaimana sebaiknya seorang muslim yang sedang berada di pesawat, apakah sebaiknya wudhu atau tayamum?.
"Banyak sekali orang-orang yang ketika di pesawat itu langsung mengambil tayamum. Padahal di kamar mandi pesawat itu sebenarnya bisa berwudhu, tapi kadang tidak semua orang ngerti caraya. Nah bagi mereka yang sudah terlanjur pakai tayamum itu Buya, itu seperti apa, apakah harus kembali mengulang di rumah apa gimana Buya?," tanya host.
Dilansir dari YouTube resminya, Selasa (28/11/23) berikut adalah penjelasan Buya Yahya berdasarkan pertanyaan terkait wudhu atau tayamum di pesawat.
Buya Yahya menjelaskan bahwa di dalam madzhab Imam Syafi'i bertayamum itu harus dengan debu, maka jika tidak ada debu tidak termasuk tayamum.
"Jika tidak ada air, maka langsung shalat saja. Tanpa tayamum. Langsung shalat saja bisa," terang Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa hal ini termasuk dalam shalatnya orang yang tidak menemukan air dan debu untuk bersuci, akan tetapi ini wajib di qadha.
"Ini sebabnya shalat tanpa bersuci, dalam madzhab Syafi'i," terang Buya Yahya.
Sementara dalam madzhab lain seperti Abu Hanifah atau Imam Malik adalah disaat tidak ada air, maka dia bisa bertayamum di atas semua yang terhampar.
Menurut penjelasan Buya Yahya, kalau dalam madzhab Abu Hanifah apapun yang terhampar bisa untuk tayamum.
Sedangkan kalau dalam madzhab Imam Malik adalah sesuatu yang terhampar yang bersambung ke bumi.
"Jadi pesawat gak sah untuk madzhab Malik. Tapi menurut madzhab Hanafi itu sah," ujar Buya Yahya.
Menurutnya, jika kita menggunakan madzhab Syafi'i maka tidak usah tayamum jika tidak ada air,
Namun ternyata jika ada air di toilet pesawat, atau juga Anda bisa gunakan segelas air yang dibawa.
Ilustrasi Diatas pesawat sebaiknya wudhu atau tayamum?. Source: istockphoto
"Paling saya hanya akan ketinggalan shalat satu waktu. Maka Anda bisa gunakan satu gelas air tersebut," papar Buya Yahya.
Buya Yahya menerangkan bahwa cara berwudhunya itu sederhana dan tidak usah membayangkan berwudhu secara konvensional seperti biasa.
Cara bersucinya bisa seperti istinja saat Anda buang air kecil, bisa menggunakan tisu kering.
"Mohon maaf, tidak harus membersihkan dengan air, cukup dengan tisu. Selesai, tisu kering bukan tisu basah," terang Buya Yahya.
Setelah itu Anda bisa berwudhu selagi masih ada air, dan usahakan tidak tayamum.
Menurut Buya Yahya, Anda bisa berwudhu dengan cara sederhana dengan segenggam air, dengan hanya satu kali usapan.
"Segelas tuh cukup untuk wudhu, cukup. Sekali tok, karena kasusnya, kasus darurat. Ini semua ada aturannya," ujar Buya Yahya.
"Kakinya hanya sekedar dikucurkan air. Rambut diusap, kuping tidak usah. Kemudahan ini," sambungnya. Lantas bagaimana yang sudah terlanjur melakukan tayamum sementara tidak berwudhu?
Kalau memang secara aturannya menurut yang punya pesawat itu tidak boleh, maka Anda tidak boleh menggunakan air, biarpun itu ada air, karena bukan untuk Anda saja.
Tapi kalau dia mengizinkan, maka yang demikian juga boleh, atau paling tidak, tidak ada larangan wudhu.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more