LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 5: Hanya Kepada Allah Memohon Pertolongan
Sumber :
  • istockphoto

Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 5: Hanya Kepada Allah Memohon Pertolongan

Tafsir bertujuan agar setiap Muslim mudah memahami ayat yang tercantum dalam Al-Qur’an. Berikut lafadz, arti serta tafsir dari Surah Al Fatihah ayat 5.

Kamis, 7 Desember 2023 - 08:40 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Tafsir bertujuan agar setiap Muslim mudah memahami ayat yang tercantum dalam Al-Qur’an.

Surah Al Fatihah adalah pembuka dalam Al-Qur’an.

Surah ini terdiri dari 7 ayat.

Berikut lafadz, arti serta tafsir dari Surah Al Fatihah ayat 5.

Surah Al Fatihah Ayat 5

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Baca Juga :

Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u),

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Tafsir Ringkas Kemenag

Atas dasar itu semua, hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan tawakal, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan dalam segala urusan dan keadaan kami, sambil kami berusaha keras.

Tafsir Tahlili

Di dalam ayat-ayat sebelumnya disebutkan empat macam dari sifat-sifat Allah, yaitu: Pendidik seluruh alam, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Yang menguasai hari pembalasan. Sifat-sifat yang disebutkan itu adalah sifat-sifat kesempurnaan yang hanya Allah saja yang mempunyainya. 

Sebab itu pada ayat ini Allah mengajarkan kepada hamba-Nya bahwa Allah sajalah yang patut disembah, dan kepada-Nya sajalah seharusnya manusia memohon pertolongan, dan bahwa hamba-Nya haruslah mengikrarkan yang demikian itu.

Iyyāka (hanya kepada Engkau). Iyyāka adalah ḍamir untuk orang kedua dalam kedudukan manṣūb karena menjadi maf‘ūl bih (obyek). 

Dalam tata bahasa Arab maf‘ūl bih harus sesudah fi‘il dan fā‘il. 

Jika mendahulukan yang seharusnya diucapkan kemudian dalam Balagah menunjukkan qaṣr, yaitu pembatasan yang bisa diartikan “hanya“. 

Jadi arti ayat ini “Hanya kepada Engkau saja kami menyembah, dan hanya kepada Engkau saja kami mohon pertolongan“.

Iyyāka dalam ayat ini diulang dua kali, gunanya untuk menegaskan bahwa ibadah dan isti‘ānah (meminta pertolongan) itu masing-masing khusus dihadapkan kepada Allah serta untuk dapat mencapai kelezatan munajat (berbicara) dengan Allah. 

Karena bagi seorang hamba Allah yang menyembah dengan segenap jiwa dan raganya tak ada yang lebih nikmat dan lezat perasaannya daripada bermunajat dengan Allah.

Baik juga diketahui bahwa dengan memakai iyyāka itu berarti menghadapkan pembicaraan kepada Allah, dengan maksud mengingat Allah swt, seakan-akan kita berada di hadapan-Nya, dan kepada-Nya diarahkan pembicaraan dengan khusyuk dan tawaduk. 

Seakan-akan kita berkata: 

“Ya Allah, Żat yang wājibul wujūd, Yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, Yang menjaga dan memelihara seluruh alam, Yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dengan berlipat ganda, Yang berkuasa di hari pembalasan, Engkau sajalah yang kami sembah, dan kepada Engkau sajalah kami minta pertolongan, karena hanya Engkau yang berhak disembah, dan hanya Engkau yang dapat menolong kami”.

Dengan cara seperti itu orang akan lebih khusyuk dalam menyembah Allah dan lebih tergambar kepadanya kebesaran yang disembahnya itu. 

Inilah yang dimaksud oleh Rasulullah dengan sabdanya:

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ. (رواه البخاري ومسلم عن عمر بن الخطاب)

“Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari ‘Umar bin al-Khaṭṭāb).

Karena surah al-Fātiḥah mengandung ayat munajat (berbicara) dengan Allah menurut cara yang telah diterangkan maka hal itu merupakan rahasia diwajibkan membacanya pada tiap-tiap rakaat dalam shalat, karena jiwanya ialah munajat, dengan menghadapkan diri dan memusatkan ingatan kepada Allah.

Na‘budu pada ayat ini didahulukan menyebutkannya daripada nasta‘īnu, karena menyembah Allah adalah suatu kewajiban manusia terhadap Tuhan-nya. Tetapi pertolongan dari Allah kepad

Maka Allah mengajar hamba-Nya agar menunaikan kewajibannya lebih dahulu, sebelum ia menuntut haknya.

Melihat kata-kata na‘budu dan nasta‘īnu (kami menyembah, kami minta tolong), bukan a‘budu dan asta‘īnu (saya menyembah dan saya minta tolong) adalah untuk memperlihatkan kelemahan manusia, tidak selayaknya manusia mengemukakan dirinya seorang saja dalam menyembah dan memohon pertolongan kepada Allah. 

Seakan-akan penunaian kewajiban beribadah dan permohonan pertolongan kepada Allah itu belum lagi sempurna, kecuali kalau dikerjakan bersama-sama.

Kedudukan Tauhid di dalam Ibadah dan Sebaliknya.

Ibadah secara istilah ialah semua perkataan, perbuatan dan pikiran yang bertujuan untuk mencari rida Allah.

Arti “ibadah” sebagai disebutkan di atas ialah tunduk dan berserah diri kepada Allah, yang disebabkan oleh kesadaran bahwa Allah yang menciptakan alam ini, Yang menumbuhkan, Yang mengembangkan, Yang menjaga dan memelihara serta Yang membawanya dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain, hingga tercapai kesempurnaannya.

Tegasnya, ibadah itu timbulnya dari perasaan tauhid. Oleh karenanya, orang yang suka memikirkan keadaan alam ini, yang memperhatikan perjalanan bintang-bintang, kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia, bahkan yang mau memperhatikan dirinya sendiri, yakinlah dia bahwa di balik alam yang zahir ada Zat yang gaib yang mengendalikan alam ini, yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, yakni Dialah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, Maha Mengetahui dan sebagainya. 

Maka tumbuhlah dalam sanubarinya perasaan bersyukur dan berutang budi kepada Zat Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Maha Mengetahui itu.

Perasaan inilah yang menggerakkan bibirnya untuk menuturkan puji-pujian, dan yang mendorong jiwa dan raganya untuk menyembah dan merendahkan diri kepada Allah Yang Mahakuasa itu sebagai pernyataan bersyukur dan membalas budi kepada-Nya. 

Tetapi ada juga manusia yang tidak mau berpikir, dan selanjutnya tidak sadar akan kebesaran dan kekuasaan Allah, sering melupakan-Nya. Sebab itulah, setiap agama mensyariatkan bermacam-macam ibadah, gunanya untuk mengingatkan manusia kepada kebesaran dan kekuasaan Allah. 

Dengan keterangan ini terlihat bahwa tauhid dan ibadah itu saling mempengaruhi, dengan arti bahwa tauhid menumbuhkan ibadah, dan ibadah memupuk tauhid.

Pengaruh Ibadah terhadap Jiwa Manusia 

Tiap-tiap ibadah yang dikerjakan karena didorong oleh perasaan yang disebutkan itu, niscaya berpengaruh kepada tabiat dan budi pekerti orang yang melakukannya. 

Umpamanya, orang yang melaksanakan salat karena sadar akan kebesaran dan kekuasaan Allah, dan didorong oleh perasaan bersyukur dan berutang budi kepada-Nya, akan terjauhlah dia dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Dengan demikian salatnya itu akan mencegahnya dari mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak baik itu, sesuai dengan firman Allah swt:

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ 

“Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.“ (al-‘Ankabūt/29: 45)

Begitu juga ibadah puasa. Ibadah ini akan menimbulkan perasaan cinta dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin. 

Demikian pula seterusnya dengan ibadah-ibadah yang lain.

Ibadah yang sebenarnya adalah ibadah yang ditimbulkan oleh keyakinan kepada kebesaran dan kekuasaan Allah, serta didorong oleh perasaan bersyukur kepada Allah. 

Ibadah yang hanya karena ikut-ikutan, atau karena memelihara tradisi yang sudah turun-temurun, bukanlah ibadah yang sebenarnya. 

Kendatipun seakan-akan berupa ibadah, tetapi tidak mempunyai jiwa ibadah. Tidak ubahnya seperti patung, bagaimanapun miripnya dengan manusia, tidaklah dinamai manusia. Ibadah yang semacam itu tidak ada pengaruhnya kepada tabiat dan akhlak.

Berusaha, Berdoa dan Bertawakal


Tafsir Surah Al Fatihah Ayat 5: Hanya Kepada Allah Memohon Pertolongan (envato element)

Isti‘ānah (memohon pertolongan) seperti disebutkan di atas khusus dihadapkan kepada Allah, dengan arti bahwa tidak ada yang berhak dimohonkan pertolongan kecuali Allah. 

Pada ayat yang lain Allah menyuruh manusia untuk tolong-menolong dalam mengerjakan kebaikan.

Allah berfirman:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa”. (al-Mā’idah/5: 2)

Adakah Pertentangan antara Dua Ayat itu? 

Tercapainya suatu maksud, atau terlaksananya suatu pekerjaan dengan baik, tergantung kepada terpenuhinya syarat-syarat yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan itu, dan tidak adanya rintangan-rintangan yang menghalanginya. 

Manusia telah diberi potensi oleh Allah, baik berupa pikiran maupun kekuatan tubuh, agar bisa mencukupkan syarat-syarat atau menolak rintangan-rintangan dalam menuju suatu maksud, atau mengerjakan suatu pekerjaan. 

Tetapi, ada di antara syarat-syarat itu yang manusia tidak kuasa mencukupkannya. 

Di samping itu, ada juga rintangan yang tidak mampu ditolaknya. 

Begitu pula ada di antara syarat-syarat itu atau di antara halangan-halangan itu yang tidak dapat diketahui. 

Kendatipun menurut pikiran semua syarat yang diperlukan telah cukup, dan semua rintangan yang menghalangi telah berhasil diatasi, tetapi kadang-kadang hasil pekerjaan tidak seperti yang diharapkan. 

Ada hal-hal yang berada di luar batas kekuasaan dan kemampuan manusia. Itulah yang dimintakan pertolongan khusus kepada Allah. 

Sebaiknya, sesuatu yang masih dalam batas kekuasaan dan kemampuan, manusia disuruh tolong menolong, agar timbul pada masing-masing individu sifat saling mencintai, menghargai, dan gotong-royong.

Dengan perkataan lain, manusia disuruh Allah berusaha dengan sekuat tenaga, dan disuruh saling menolong, dan membantu. 

Di samping menjalankan ikhtiar dan usaha, dia harus pula berdoa, memohon taufik, hidayah dan ma‘ūnah.

Ini hendaknya dimohonkan khusus kepada Allah, karena hanya Dia yang kuasa memberinya. 

Sesudah itu semua, barulah dia bertawakal kepada-Nya.

Ibadah itu sendiri pun suatu pekerjaan yang berat, sebab itu haruslah dimintakan ma‘ūnah dari Allah agar semua ibadah terlaksana sesuai dengan yang dimaksud oleh agama. 

Oleh karena itu, seseorang hendaknya menuturkan bahwa hanya kepada Allah sajalah kita beribadah, diikuti lagi dengan pernyataan bahwa kepada-Nya saja minta pertolongan, terutama pertolongan agar amal ibadah terlaksana sebagaimana mestinya. 

Ayat di atas, sebagaimana telah disebutkan, mengandung tauhid, karena beribadah semata-mata kepada Allah dan meminta ma‘ūnah khusus kepada-Nya, adalah intisari agama, dan kesempurnaan tauhid.

Itulah lafadz, arti dan tafsir dari Surah Al Fatihah ayat 5 yang dilansir tvOnenews.com dari Kementerian Agama (kemenag).

Semoga artikel ini bermanfaat.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahua’lam

(put)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Hati-hati sebelum menyesal, Perhatikan Hal ini Jika akan Adopsi Anak Angkat, Buya Yahya Tegas Hukumnya Haram jika…

Hati-hati sebelum menyesal, Perhatikan Hal ini Jika akan Adopsi Anak Angkat, Buya Yahya Tegas Hukumnya Haram jika…

Jangan sampai bertindak sembarangan saat adopsi anak. Ternyata jika akan adopsi anak angkat ada aturan yang ketat dalam Islam. Buya Yahya berikan penjelasannya
Jangan Anggap Sepele! Ini Pentingnya Bicara Santun dalam Ajaran Islam, Ustaz Khalid Basalamah Katakan Itu…

Jangan Anggap Sepele! Ini Pentingnya Bicara Santun dalam Ajaran Islam, Ustaz Khalid Basalamah Katakan Itu…

Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan agar setiap Muslim jangan pernah anggap sepele untuk bicara santun. Hal ini karena sesuai petunjuk Allah di Surat Al Baqarah
HUT Ke-52 PDIP, DPP BMI Gelar Cek Kesehatan dan Ganti Oli Gratis untuk Ojek Online

HUT Ke-52 PDIP, DPP BMI Gelar Cek Kesehatan dan Ganti Oli Gratis untuk Ojek Online

Dewan Pimpinan Pusat Banteng Muda Indonesia (DPP BMI) turut memeriahkan hari ulang tahun ke-52 PDIP.
Ungkapan Jujur Justin Hubner Usai Rumor Pemecatan Shin Tae-yong dari Pelatih Timnas Indonesia: Tolong Jangan ...

Ungkapan Jujur Justin Hubner Usai Rumor Pemecatan Shin Tae-yong dari Pelatih Timnas Indonesia: Tolong Jangan ...

Shin Tae-yong dikabarkan akan hengkang dari posisinya sebagai pelatih kepala setelah Komite Eksekutif PSSI Khairul Anwar memberikan salam perpisahan pada pelatih asal Korea Selatan ini
Menang 3-2 di Final Leg Kedua, Vietnam Angkat Trofi Piala AFF 2024 di Kandang Thailand

Menang 3-2 di Final Leg Kedua, Vietnam Angkat Trofi Piala AFF 2024 di Kandang Thailand

Kemenangan tipis 3-2 di leg kedua membuat Vietnam unggul 5-3 atas Thailand secara agregat setelah mereka menang tipis 2-1 pada leg pertama Final Piala AFF 2024
Respons Jujur Pelatih Oxford United soal Alasan Khusus Rekrut Ole Romeny, Benarkah Bukan karena Timnas Indonesia?

Respons Jujur Pelatih Oxford United soal Alasan Khusus Rekrut Ole Romeny, Benarkah Bukan karena Timnas Indonesia?

Pelatih Oxford United Gary Rowett mengungkapkan alasan klubnya memboyong calon pemain penyerang naturalisasi Timnas Indonesia Ole Romeny. Dia bilang kalau...
Trending
Kejutan! Exco PSSI Sampaikan Kalimat Perpisahan untuk Shin Tae-yong, STY Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia?

Kejutan! Exco PSSI Sampaikan Kalimat Perpisahan untuk Shin Tae-yong, STY Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia?

Anggota Exco PSSI, Khairul Anwar secara mengejutkan telah menyampaikan kalimat perpisahan untuk pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Tangan Kanan Shin Tae-yong Akhirnya Beri Jawaban usai Exco PSSI Kirim Salam Perpisahan untuk STY Bersama Timnas Indonesia, Begini Katanya

Tangan Kanan Shin Tae-yong Akhirnya Beri Jawaban usai Exco PSSI Kirim Salam Perpisahan untuk STY Bersama Timnas Indonesia, Begini Katanya

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto angkat bicara terkait isu pemecatan Shin Tae-yong bersama skuad Garuda.
Top 3 Sport: Pelatih Red Sparks Kecewa, Rekan Sejawat Komentari Megawati Hangestri, Sosok yang Bikin Mega Jadi MVP

Top 3 Sport: Pelatih Red Sparks Kecewa, Rekan Sejawat Komentari Megawati Hangestri, Sosok yang Bikin Mega Jadi MVP

Deretan artikel sport terpopuler di tvOnenews.com pada Sabtu (4/1/2025). Berita seputar karier Megawati Hangestri di Red Sparks menjadi yang terbanyak dibaca.
Bahrain Tak Habis Pikir, Padahal Peringkat FIFA Rendah tapi Harga Pasar Para Pemain Timnas Indonesia Mahal-mahal, Sampai Bilang...

Bahrain Tak Habis Pikir, Padahal Peringkat FIFA Rendah tapi Harga Pasar Para Pemain Timnas Indonesia Mahal-mahal, Sampai Bilang...

Bahrain tak habis pikir melihat peringkat FIFA Timnas Indonesia yang rendah, namun ternyata memiliki pemain-pemain dengan nilai pasar yang luar biasa tinggi.
Alvin Lim Meninggal Dunia di RS Mayapada, Teh Novi Sampaikan Bela Sungkawa

Alvin Lim Meninggal Dunia di RS Mayapada, Teh Novi Sampaikan Bela Sungkawa

Alvin Lim dibakarkan meninggal dunia di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan hari ini Minggu (5/1/2025). Alvin Lim dikabarkan meninggal saat cuci darah.
Louis Van Gaal Muncul sebagai Sosok Pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Bagaimana Peluangnya?

Louis Van Gaal Muncul sebagai Sosok Pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Bagaimana Peluangnya?

Rumor mengenai Louis van Gaal yang akan mengisi kursi kepelatihan Timnas Indonesia muncul setelah ramainya kabar pemecatan Shin Tae-yong di medsos hari ini.
Kabar Duka! Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia saat Cuci Darah

Kabar Duka! Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia saat Cuci Darah

Berita duka ini pertama kali dari pengacara Farhat Abbas yang juga merupakan teman Alvin Lim.
Selengkapnya
Viral