Namun bagaimana jika keinginan dan doa kita yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi?
Da'i kelahiran Pandeglang Banten ini juga mengakui bahwa ada kebutuhan di masa sekarang yang mungkin di zaman Nabi belum ada, sehingga tidak ada contoh di dalam doa yang dipanjatkan.
Misalnya, kebutuhan untuk lulus ujian sekolah, melamar pekerjaan, atau ingin menang suatu perlombaan.
"Tapi ada kebutuhan doa kita yang tidak sama dengan masa-masa Nabi, misalnya anak anda besok mau ujian, atau anda mau ujian masuk kampus, masa Nabi belum ada kampus," ucap Ustaz Adi Hidayat.
Dalam hal ini, menurut Ustaz Adi Hidayat ulama sepakat bahwa boleh memakai bahasa yang dimengerti, termasuk bahasa Indonesia.
Asalkan, dilakukan di dalam hati doanya setelah membacakan doa yang diajarkan Nabi.
"Maka yang seperti itu, sepakat para ulama, boleh berdoa kepada Allah dalam hati mintakan kepada Allah sekaligus tidak harus dilafadzkan, cukup di dalam hati mohonkan kepada Allah setelah doa-doa sunnah," terang Ustaz Adi Hidayat.
Load more