Hingga pada November 2023, demi membantu Hamas, kelompok militan Palestina di Jalur Gaza dari genosida Israel, Houthi menembakkan roket dan mengirim drone ke Israel.
“Karena tidak efektif disebabkan serangan itu mudah dihancurkan sistem pertahanan anti-rudal dan drone Israel dan AS, Houthi mengubah strategi untuk menekan Israel agar segera menghentikan perang dengan cara menyerang tanker dan kapal sipil yg melintas di Laut Merah dari Asia atau Afrika menuju Israel,” jelasnya.
Anggota Militer Houthi Yaman (ANTARA/Reuters)
Kendati AS bersama sekutunya membentuk koalisi yang berpatroli di Laut Merah untuk memitigasi serangan Houthi, sampai hari ini AS Cs blm mampu menghentikan aktivitas militer Houthi.
“Sehingga tak banyak lagi kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah guna menghindari dampak serangan Turki,” tutup Smith Alhadar.
Hal ini senada dengan informasi yang diberitakan oleh Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, bahwa pada Minggu (1/1/2023), Inggris bersiap melancarkan serangkaian serangan udara terhadap milisi Syiah Yaman, Houthi, yang tengah berusaha menargetkan kapal-kapal yang melewati Laut Merah, kata sebuah laporan media.
Berdasarkan rencana itu, Inggris akan bergabung dengan Amerika Serikat dan mungkin negara-negara Eropa lainnya guna melancarkan serangan rudal terhadap target-target yang telah direncanakan sebelumnya, baik di laut maupun di daratan Yaman, tulis surat kabar Inggris, The Times.
Seorang sumber pemerintah Inggris mengatakan serangan terkoordinasi itu mungkin akan melibatkan pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Inggris (RAF) untuk pertama kalinya atau kapal perusak HMS Diamond.
The Times melaporkan Inggris dan AS akan mengeluarkan “pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya” yang akan "memperingatkan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal dagang atau menghadapi kekuatan militer Barat."
Load more