Proporsi air hujan tidak hanya penting dalam bentuk jumlahnya, tetapi juga kecepatan turunnya butir air hujan (menurut ukuran yang diperlukan).
Kecepatan butir air hujan tidak melebihi kecepatan standar, tidak peduli berapa ukuran butir air hujan itu. Umumnya butiran air hujan mempunyai diameter 4,5 mm.
Kecepatannya sekitar 8 meter per detik. Pada ukuran yang lebih kecil, tentunya kecepatannya lebih rendah.
Pada ukuran butiran yang lebih besar dari 4,5 mm, tidak berarti kecepatannya makin tinggi.
Kecepatannya tetap, yaitu sekitar 8 meter per detik.
Hal ini disebabkan karena bentuk butiran yang cair itu akan berinteraksi dengan udara dan angin sehingga bentuk butir air itu berubah sedemikian rupa yang mengakibatkan kecepatan jatuhnya menurun dan tidak melebihi kecepatan standar.
Menghidupkan negeri yang mati dengan air (hujan) dari langit telah difirmankan pada Surah Fuṣṣilat/41: 39, bahwasanya dengan diturunkan hujan di daerah yang tandus maka daerah tersebut akan (bisa, dengan kehendak Allah) ditumbuhi pepohonan. Pada ayat ini ditekankan bahwa air dari langit diturunkan menurut kadar tertentu.
Kebangkitan manusia setelah alam kubur sering diibaratkan dengan menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan. Perumpamaan ini dapat kita bandingkan dengan tumbuhnya biji-bijian atau spora liar yang terbawa tiupan angin dan terserak di atas tanah yang kering.
Apabila tanah yang kering ini mendapat siraman hujan dengan jumlah yang cukup (menurut ukuran yang diperlukan), maka biji-biji tersebut akan tumbuh menjadi kecambah-kecambah dan kemudian menjadi tumbuhan.
Apabila curah hujan sangat banyak maka biji-bijian atau spora yang menjadi bakal benih tumbuh-tumbuhan akan hanyut terbawa aliran air.
Load more