Jakarta, tvOnenews.com - Anak adalah karunia luar biasa dari Allah SWT kepada orang tua.
Jika sudah Allah berikan, maka orang tua memiliki tanggung jawab luar biasa besar terhadap anak-anaknya.
Orang tua haruslah mendidik anak-anaknya sesuai dengan ajaran Islam.
Namun terkadang, ada ujian yang Allah SWT berikan saat mendidik anak-anak mereka.
Bahkan, ada orang tua yang sangking marahnya membuat mereka mengusir buah hati tercintanya.
Ustaz Achmad Zubairin dalam Program Religi Tausiah Subuh (tvOne)
Ternyata, dalam Islam, orang tua dibolehkan mengusir jika anaknya melakukan hal berikut ini.
“Kata Nabi apabila kalian temukan kerabat kalian, anak-anak kalian berkelakuan seperti itu, maka kata Nabi boleh kita keluarkan dari rumah kita,” ujar Ustaz Achmad Zubairin dalam Program Religi tvOne, Tausiah Subuh.
Perilaku apakah yang dimaksud?
Ustaz Achmad Zubairin mengingatkan, jangan sampai orang tua mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang tidak sepantasnya.
“Jangan sampai kalian mendidik putra-putri kalian dengan pendidikan yang materialistis,” kata Ustaz Achmad.
Materialistis, maksud Ustaz Achmad adalah saat sang anak menjadi pribadi yang mengukur semua dengan harta.
“Janganlah kalian berpatokan dengan harta, karena sesungguhnya ketakwaanlah yang hendak kita ajarkan,” jelas Ustaz Achmad.
“Apalagi kemudian di zaman sekarang ini berkembang paham-paham ajaran-ajaran seperti LGBT,” sambung Ustaz Achmad.
Ustaz Achmad menegaskan bahwa itu jelas dilaknat.
“Sebagaimana yang dilaknat oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,” kata Ustaz Achmad.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
“Nabi melaknat orang yang berperilaku perempuan padahal Ia adalah laki-laki begitu juga sebaliknya perempuan yang berperilaku seperti laki-laki,” ujar Ustaz Achmad.
Kata Ustaz Achmad, jika anak-anak kita berperilaku seperti itu, maka orang tua boleh mengusirnya.
“Kata Nabi apabila kalian temukan kerabat kalian, anak-anak kalian berkelakuan seperti itu, maka kata Nabi boleh kita keluarkan dari rumah kita,” tandas Ustaz Achmad.
Bolehkah Orang Tua Usir Anaknya dari Rumah? Ternyata Kata Nabi Boleh, Jika Melakukan Ini… (Sumber: ANTARA)
Ustaz Achmad dalam ceramahnya menjelaskan bahwa, anak-anak wajib diajarkan akhlak.
“Tanggung jawab yang diberikan oleh Islam kepada para orang tua adalah tanggung jawab akhlak,” jelas Ustaz Achmad.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hadits berikut ini.
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
Innama buistu liutammima makarimal akhlak
Artinya: "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Al-Baihaqi)
Kata Ustaz Ahmad, akhlak yang dimaksud dapat didefinisikan dalam hal-hal berikut ini.
“Pertama, kita sambung tali silaturahmi yang telah terputus, itu merupakan bagian dari akhlak,” kata Ustaz Achmad.
Kemudian definisi akhlak yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya adalah sedekah.
“Kita senantiasa berinfak bersedekah kepada yang tidak pernah memberikan kepada kita, itu juga bagian dari akhlak,” ujar Ustaz Achmad.
Definisi akhlak lainnya adalah mengajarkan anak untuk memaafkan.
‘Kita maafkan orang yang sudah berbuat zalim kepada kita. Kita maafkan orang-orang yang berbuat salah kepada kita, itulah akhlak yang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ajarkan kepada kita,” jelas Ustaz Achmad.
Selain itu, Ustaz Achmad mengingatkan juga bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berpesan ajari anak-anak kita untuk tidak memiliki sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan seperti berbohong.
“Kenapa? karena berbohong itu adalah tanda-tanda orang yang munafik,” jelas Ustaz Achmad.
Bolehkah Orang Tua Usir Anaknya dari Rumah? Ternyata Kata Nabi Boleh, Jika Melakukan Ini…(Sumber: pexels)
“Yang pertama, sesuai dengan hadits nabi, apabila berbicara ia berdusta,” jelas Ustaz Achmad.
“Apabila berjanji ia berdusta, lalu apabila ia dipercaya diberikan amanah ia berkhianat,” sambung Ustaz Achmad
Oleh karena itu, Ustaz Achmad mengingatkan agar setiap orang tua menjaga anak-anaknya dari sifat-sifat seperti itu.
“Anak-anak kita, putra-putri kita adalah generasi calon-calon pemimpin masa depan, maka hendaklah kita tanamkan dalam diri mereka jiwa-jiwa kejujuran,” jelasnya.
Jika sudah jujur, maka insya Allah nantinya akan tumbuh menjadi pemimpin yang baik.
“Sifat-sifat kejujuran, sifat-sifat amanah, sifat-sifat menepati janji untuk kemudian tumbuh menjadi seorang pemimpin yang baik dan jujur,” jelasnya.
Kemudian yang terpenting, kata Ustaz Achmad, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berpesan jangan sampai kemudian anak-anak kita jadi generasi yang suka menghina sesama.
“Membully sesama, yang suka mencaci maki kepada temannya. Karena itu sesungguhnya adalah larangan dalam agama kita,” tandas Ustaz Achmad.
“Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berpesan, jika kita mencaci maki saudara kita sesama muslim itu adalah fasik,” sambungnya.
Jadi jika kita menghina orang lain maka artinya kita berbuat fasik.
“Kita menuding orang lain dengan tudingan sesat itu juga adalah suatu kefasikan. Apalagi kita membunuh saudara saudara kita sesama muslim,” kata Ustaz Achmad.
“Itu menurut Rasulullah adalah suatu kekafiran,” sambungnya.
Ustaz Achmad juga mengingatkan bahwa Rasulullah berpesan agar setiap orang tua mengajarkan anak-anaknya agar tidak mengikuti budaya luar yang tidak baik.
“Dari luar yang buruk kebiasaan-kebiasaan buruk mereka. Hendaklah kita ajarkan untuk selalu mengikuti para Salafus Shalih, para sahabat-sahabat, para tabi’in dan para umat-umat Islam yang baik,” saran Ustaz Achmad.
“Janganlah kemudian kita ajarkan, kita didik, kita biarkan generasi penerus kita itu mengikuti budaya-budaya dari luar,” lanjut Ustaz Achmad.
Kata Ustaz Achmad, hal ini sebagaimana larangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
“Ancaman Rasulullah Siapa yang fanatik kepada budaya orang lain kepada budaya non muslim maka sesungguhnya ia sudah termasuk masuk bagian dari kaum non muslim tersebut, nauzubillah,” jelasnya.
Nabi Muhammad juga mengingatkan agar setiap orang tua mendidik anak-anaknya jadi manusia yang memiliki pendirian.
“Kata nabi janganlah anak-anak kita, putra-putri kita, generasi penerus kita itu adalah generasi yang tidak memiliki pendirian,” jelasnya.
“Mudah terombang-ambing ketika ada orang yang berkata salah ia mengikuti,” sambungnya.
Hal ini karena kata Ustaz Achmad jika tidak memiliki pendirian, maka ketika ada orang yang berbuat kekeliruan ia akan mengikuti.
“Rasulullah kemudian juga berpesan janganlah kemudian anak-anak kita, putra-putri kita itu menjadi generasi yang materialis yang hedonism,” kata Ustaz Achmad.
Itulah penjelasan mengenai pesan Rasulullah dalam mendidik anak.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more