tvOnenews.com - Debat keempat Pilpres 2024 kembali digelar, kali ini kesempatan kedua bagi para calon wakil presiden (cawapres), yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Pada malam ini, Minggu (21/1/2024) membahas mengenai pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
“Petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk semakin besar. Pasti ada yang salah,” ungkap Mahfud MD pada debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
“Laut kita berlimbah, udara meracuni paru-paru kita. Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkungan rusak, rakyat menderita,” sambungnya.
Bahkan sumber daya alam pun menjadi sumber sengketa antar manusia, baik rakyat maupun pemerintah.
“Sumber daya alam menjadi sumber sengketa antara rakyat dengan rakyat, antara pemerintah dengan pemerintah.
Untuk itu, Mahfud MD sempat menyinggung hal ini bahwa Allah SWT telah mengingatkan pada Hamba-Nya dengan membacakan ayat suci Al Quran dalam surat Ar Rum ayat 41.
Seperti apa isi dari Al Quran Surat Ar Rum ayat 41? Simak informasinya berikut ini.
Calon Wakil Presiden Nomor 3, Mahfud MD. (Tim tvOne)
Tertulis dalam Al Quran, Surat Ar-Rum Ayat 41 menjelaskan mengenai kerusakan alam yang terjadi akibat perbuatan manusia.
Maka, Allah SWT membiarkan manusia agar merasakan alam yang telah dirusak seperti merasakan pencemaran udara, lautan, sungai dan air tanah.
Meski manusia membuat kerusakan alam, namun Allah SWT tetap menyayangi dan mengasihi hamba-Nya dengan berharap manusia kembali hidup harmonis bersama alam.
QS. Ar Rum Ayat 41
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: ‘Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).’
Dalam ayat tersebut, dilansir dari tafsiralquran.id, telah terjadi Al-Fasad atau segala bentuk kerusakan atas sistem atau hukum yang Allah ciptakan.
Hal ini merujuk pada pencemaran alam yang tidak layak huni. Bahkan kerusakan alam yang tidak lagi dapat dimanfaatkan.
Kerusakan alam dapat seperti rusaknya biota laut, punahnya flora dan fauna, dan masih banyak lagi.
Kerusakan yang diakibatkan oleh perilaku manusia pasti dilakukan oleh orang yang tidak beriman.
Sebab, orang beriman pasti tahu bahwa kelak segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.
Meskipun kerusakan ini ditimbulkan dan dirasakan oleh manusia, namun Allah SWT tetap sayang kepada Hamba-Nya dengan menyediakan sistem alam yang dapat menetralisir atau memulihkan kerusakan alam.
Dalam hal ini, Mahfud MD menyebutkan bahwa sumber daya alam Indonesia sangat kaya namun kini telah rusak.
Hal ini berkaitan dengan food estate yang gagal serta merugikan negara.
“Merusak lingkungan (Food Estate), yang benar saja, rugi dong kita,” pungkasnya. (ebs/kmr)
Load more