tvOnenews.com-Jika Anda sering melakukan ini di pagi hari setelah bangun tidur karena dianggap wajar akibat mengikuti suara hati, baiknya dihentikan. Ritual pagi yang remeh ternyata dilarang Allah. Dengan mengutip hadis, KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha mengatakan bahwa kegiatan yang dilarang tersebut adalah bangun pagi dengan keadaan merasa susah.
"Barangsiapa bangun pagi dalam keadaan susah maka sungguh ia termasuk orang yang tidak senang atas Allah," Kata Gus Baha.
Jadi menurut Gus Baha menerjemahkan arti dari hadis tersebut bahwa barang siapa yang bangin tidur dengan suasana hati susah kerna memikirkan dunia, berarti syakhitan allallah atau menentang Allah.
Oleh karena itu, saat bangun tidur alangkah lebih baik sejenak tidak memikirkan rasa sakit atau kesusahan yang sedang dialami. Lebih baik kerjakan amalan pagi yang positif, seperti dzikir atau berolah raga.
Sebaliknya, Gus Baha menyarankan kepada semua jamaah saat bangun tidur alangkah lebih baik jika mengingat hal yang bahagia.
Jika hal tersebut dirasa sulit Gus Baha mengatakan setidaknya syukuri bahwa masih diberikan bangun di pagi hari tersebut.
"Jadi, Anda yang tahu malu ke Tuhan. Jadi orang kok gak pernah bahagia karena Tuhan," tegas Gus Baha.
Sebab, menurut Gus Baha memikirkan bisa banguan di hari tersebut merupakan kebahagian terbaik dibandingkan langsung mengingat rasa sedih yang dialami.
Lalu Gus Baha menekankan kepada semua jamaah untuk membuat hidupnya menjadi lebih bahagia. Caranya yakni melakuan hal-hal yang disukai dan digemari agar bisa melupakan serta berdamai dengan rasa sakit hati.
Demikian Gus Baha berdawuh soal kesedehanaan dan penerimaan pada semua ketetapan Allah SWT dengan hati gembira. Seperti biasa konsep beragama yang ditawarkan Gus Baha bersifat moderat, cukup mudah diterima di kalangan luas dan disampaikan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti.
Padahal, kyai asal Rembang ini sudah tidak diragukan lagi keilmuannya. Beliau banyak menerima pengajaran dari banyak kyai besar seperti orang tua beliau sendiri, KH Nursalim al Hafiz dan juga KH Maimoen Zubair, ulama kharismatik asal Rembang.(bwo)
Load more