Jakarta, tvOnenews.com - Utang segunung bisa rontok jika rutin amalkan doa sebelum tidur ini.
Doa ini pernah dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar doa ini dibaca sebelum tidur.
“Usahakan sebelum tidur,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Selasa (23/1/2023).
Doa yang bisa bikin utang rontok ini dibaca setelah ayat kursi dan tiga surat
“Selain membaca surat-surat agar terbebas dari setan seperti ayat kursi, mohon baca doa memohon bebaskan dari jeratan utang dan kefakiran,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Sebagaimana kita tahu, hukum utang itu wajib dilunasi.
Bahkan ketika seorang Muslim meninggal dan masih memiliki utang, Rasulullah SAW enggan menshalatinya.
Namun dalam kenyataannya, terkadang dalam melunasi utang tidaklah mudah.
Selain usaha yang maksimal, dan niat yang tulus, Ustaz Adi Hidayat menyarankan doa berikut ini.
Dengan rutin mengamalkan doa ini, jika Allah SWT mengizinkan, maka utang yang meski segunung maka akan rontok.
Doa sebelum tidur apa yang dapat membuat utang rontok?
Doa Sebelum Tidur yang Bikin Utang Rontok Seketika, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan untuk Hadap Kanan saat Membacanya (Sumber: Envato Element)
Ustaz Adi Hidayat menjelskan bahwa doa lunas utang ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Dibaca sebelum tidur dan menghadap kanan,” sarannya.
Berikut doa yang dapat membuat utang lunas yang dibacakan oleh Ustaz Adi Hidayat.
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
Baca: Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.
Artinya:
“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim).
“Bacalah doa tersebut dengan kekhusyuan, penuh harap kepada Sang pemberi rezeki,” saran Ustaz Adi Hidayat.
“Dengan doa ini semoga Allah membebaskan kita dari utang dan kefakiran,” harap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan seorang Muslim agar tidak menyepelekan utang.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah diantara yang paling enggan menshalatkan jenazah orang yang masih memiliki utang.
“Beliau katakan silahkan saudaranya atau yang lain yang menshalatkan. Saya belum bisa menshalatkan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Hal tersebut tercantum dalam hadits berikut ini.
Dari Salamah bin Al-Akwa’ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: لاَ، فَصَلَّى عَلَيْهِ، ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ» ، قَالَ: أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَصَلَّى عَلَيْهِ
Bahwa Nabi SAW dihadirkan kepada beliau satu orang jenazah agar disalatkan. Maka, beliau bertanya, “Apakah orang ini punya utang?” Mereka berkata, “Tidak.” Maka, beliau pun menshalatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada beliau, maka beliau bertanya kembali, “Apakah orang ini punya utang?” Mereka menjawab, “Ya.” Maka beliau bersabda, “Shalatilah saudaramu ini.” Abu Qatadah berkata, “Biar nanti aku yang menanggung utangnya.” Maka Beliau SAW pun menshalatkan jenazah tersebut. H.R. Al-Bukhari no. 2295.
Doa Sebelum Tidur yang Bikin Utang Rontok Seketika, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan untuk Hadap Kanan saat Membacanya (Sumber: Istimewa)
Dalam Islam, ada hukum bagi orang yang meninggal namun belum melunasi utangnya.
Berikut penjelasannya yang dilansir tvOnenews.com dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.
Jika orang meninggal dunia namun belum melunasi utangnya dan ia meninggalkan harta waris, maka sebelum dibagikan kepada ahli warisnya, harta itu digunakan dulu untuk pelunasan utang.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam potongan surat An Nisa ayat 4 berikut ini.
مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ
“… (Pembagian-pembagian warisan tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.”
Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa mayit yang masih memiliki utang ruhnya akan tergantung.
Rasulullah SAW bersabda,
نَفْسُ المُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Jiwa (ruh) orang mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi. (HR. Ahmad no. 10599, Ibnu Majah no. 2413, dan Tirmidzi no. 1078, 1079. Hadis ini dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani).
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash RA berkata; Rasulullah SAW bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ
Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali utang. (HR. Muslim no.1886)
Oleh karenanya begitu pentingnya melunasi utang.
Semoga kita semua senantiasa dijauhi dari utang.
Jika ternyata memiliki utang, semoga kita semua dimudahkan dalam melunasinya.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah, ahli agama Islam , agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more