Apa Perbedaan Qiyamul Lail dan Shalat Tahajud? Ustaz Adi Hidayat: Salah Satunya Jadi Alternatif Bagi yang Pulang Malam dan Tak Bisa Bangun di Sepertiga Malam

Shalat malam ini kata Ustaz Adi Hidayat dapat menjadi alternatif bagi yang merasa sulit bangun di sepertiga malam.

“Kesulitan bangun menunaikan tahajud misalnya, maka anda bisa ambil alternatif yang pertama,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

“Setelah salat isya, Anda shalat sunnah ba’diyah setelah itu tunaikan shalat malam yang ini,” saran dari Ustaz Adi Hidayat.

Shalat qiyamul lail kata Ustaz Adi Hidayat dapat dilakukan sebanyak dua rakaat, empat rakaat atau semampunya. 

“Ya jadi ini yang dimaksudkan sholat yang Anda tunaikan shalat malam yang jenisnya dilakukan sebelum anda tidur,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

Karena Anda menduga karena sangking lelahnya, Anda belum tentu bisa bangun pada malam harinya. 

“Kondisi kedua, bisa jadi Anda dalam keadaan memang sedang begadang misalnya, karena kondisi tugas tertentu,” kata Ustaz Adi Hidayat. 

“Misal dalam keadaan sedang ada shift kerja yang membuat anda belum tidur mengerjakan sesuatu,” sambung Ustaz Adi Hidayat,

Maka Anda bisa tunaikan shalat ini, walaupun misalnya jam dua belas pekerjaan masih dikerjakan. Tapi Anda belum tidur.

“Nah Anda ingin tunaikan salat misalnya, maka shalat Anda statusnya di situ masuk dalam kategori Qiyamul Lail,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Sampai rumah bisa jam setengah dua belas, saya ingin shalat isya sudah, saya pengen salat sebelum tidur. 

Maka shalat anda disebut dengan Qiyamul Lail,” kata Ustaz Adi Hidayat.