Semarang, tvOnenews.com - Doa bersama menyambut penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 agar berlangsung damai yang digelar di Semarang, Jawa Tengah Minggu malam, diikuti para tokoh masyarakat, tokoh agama, kepolisian, TNI, camat, lurah, hingga ketua RT/RW.
Tampak hadir, antara lain Habib Ja'far Shodiq al Musawa, KH Anasom yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, tokoh Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Ditemui usai doa bersama yang berlangsung di Aula Kecamatan Pedurungan, KH Anasom berharap pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari mendatang bisa berjalan dengan lancar dan damai.
"Kesempatan untuk berkampanye sudah diberikan, sudah ada kesempatan kampanye dengan hingar bingar. Setelah kampanye, kita berdoa kepada Allah SWT semoga pemilihan pada Rabu nanti berjalan dengan lancar di semua wilayah di Indonesia," katanya.
Mengenai perbedaan dalam pilihan politik, kata dia, tidak perlu dipermasalahkan karena menjadi hak setiap warga negara untuk memilih calon pemimpin yang diinginkan.
"Bebas, hak masing-masing. Kita berdoa saja semoga Allah SWT memberi keberkahan pilihan yang baik bagi Indonesia," katanya.
Yang namanya kekuasaan, diingatkan Anasom, hakikatnya adalah milik Allah SWT yang kemudian bisa didelegasikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
"Allah SWT memberikan kekuasaan atau kepemimpinan kepada yang dikehendakinya. Jadi, itu kita harus terima. Semoga yang terbaik yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia," katanya.
Sementara itu, Camat Pedurungan M Agus Junaidi menyampaikan bahwa doa bersama itu digelar dengan tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, tokoh ormas, kapolsek, danramil, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga perwakilan RT/RW.
"Doa bersama ini dalam rangka menyongsong pemilu agar damai, guyub, rukun, terutama di Kecamatan Pedurungan. Setiap elemen hadir secara pribadi malam ini," katanya.
Untuk potensi kerawanan pemilu, ia mengatakan yang perlu diwaspadai adalah tempat pemungutan suara (TPS) di kelurahan tertentu yang rawan banjir, seperti Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon.
"Kerawanan di sini banjir, terutama di dua kelurahan, Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon. Tidak sampai 10 (TPS, red.). Antisipasinya, sudah dicarikan tempat yang lebih tinggi. Jadi, seandainya banjir jalannya saja, tapi lokasinya tidak," katanya.
Untuk kerawanan lainnya, Agus bersyukur sejauh ini tidak terjadi meski jumlah penduduk di Pedurungan termasuk banyak dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya.
"Penduduk di Pedurungan termasuk terbanyak di Kota Semarang. Dengan DPT (daftar pemilih tetap) pada Pemilu 2024 sebanyak 144 ribu lebih," pungkasnya.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, setidaknya terdapat 4.646 TPS yang tersebar di 16 kecamatan dan 177 kelurahan di Kota Atlas.(ant/bwo)
Load more