LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Museum Mulawarna pada mulanya adalah Istana Kesultanan Kutai Kartanegara
Sumber :
  • ANTARA

Kutai Kertanegara, Melacak Kembali Jejak-jejak Kejayaan Kerajaan Maritim Terkuat di Kalimantan Timur

Kutai Kertanegara merupakan sebuah nama yang membangkitkan memori tentang kerajaan maritim yang perkasa di Kalimantan Timur. Didirikan pada awal abad ke-13, kerajaan ini telah menapaki perjalanan panjang, melewati era kejayaan Hindu, konversi agama Islam, hingga pergolakan politik di bawah pengaruh kolonialisme.

Selasa, 13 Februari 2024 - 05:56 WIB

Kutai Kartanegara, tvOnenews.com - Di tepian Sungai Mahakam, berdiri kokoh Museum Mulawarman, bangunan bekas Istana Kesultanan Kutai Kartanegara yang menjelma menjadi jendela peradaban Kalimantan Timur. Museum ini bukan sekadar tempat menyimpan benda-benda kuno, melainkan juga sebagai  narator hidup tentang sejarah dan budaya Kaltim. 

Keberadaannya mampu mengantarkan pengunjungnya menelusuri jejak masa lampau dan kekayaan budaya di provinsi berjuluk ​​​"Benua Etam" itu.

Dibangun oleh arsitek Belanda Holland Beton Mattscappy (HBM) tahun 1935 tepat pada masa pemerintahan Sultan Aji Mohammad Pariksit dan rampung pada tahun 1938. Bangunan ini memadukan gaya arsitektur Eropa klasik dan tradisional Kutai. Warna putihnya yang mencolok menjadikannya landmark ikonik di Tenggarong, Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Istana itu adalah hadiah Belanda untuk Kesultanan Kutai ing Martadipura," ungkap pengelola Museum Mulawarman Kasran.

Bagian utama, sebuah singgasana diberikan oleh Mr Van Der Lube dari Belanda pada tahun 1935, dengan gaya Eropa yang digunakan sebagai tempat duduk Sultan dan Permaisuri pada upacara resmi di kesultanan.

Bangunan ini juga menjadi saksi bisu pergolakan sejarah, termasuk peristiwa tragis pada tahun 1964 ketika massa menyerang dan membakar sebagian besar bangunannya. Beruntung, bangunan utama istana berhasil diselamatkan dan kemudian diubah menjadi museum pada tahun 1971.

Memasuki museum, pengunjung disambut oleh berbagai koleksi yang terbagi dalam dua lantai. Ketika masuk melalui pintu utama, terpampang koleksi benda-benda bersejarah Kerajaan Kutai Kartanegara, di antaranya selain singgasana raja, ada juga peninggalan perhiasan kerajaan, senjata tradisional, dan berbagai benda kuno lainnya. Di sini, kisah kejayaan kerajaan Kutai Kartanegara terukir dalam setiap artefak, membawa pengunjung ke masa raja-raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana.

Pengunjung dibawa menjelajahi jejak masa silam dari setiap peninggalan yang dipajang di setiap ruangan. Ada peninggalan batu menangis yang menjadi bukti kedurhakaan seorang putri kepada ibunya, kemudian wujud Prasasti Yupa yang menandakan pengenalan aksara pertama di Bumi Nusantara, berbagai koleksi budaya masa lampau, serta berbagai figuratif rupa keanekaragaman hayati yang menunjukkan kekayaan Kalimantan Timur.

Masuk ke lantai berikutnya, pengunjung diajak menyelami kekayaan budaya suku-suku di Kalimantan Timur. Tenun Ulap Doyo yang penuh warna dari Suku Dayak Benuaq, ukiran kayu yang rumit dari Suku Dayak Kenyah, dan berbagai artefak budaya lainnya berupa keramik menjadi bukti keragaman budaya yang memesona di Kalimantan Timur.


Hikayat kerajaan tertua Nusantara

Kerajaan Kutai, kerajaan Hindu tertua di Indonesia, bagaikan sebuah buku sejarah yang terukir dalam prasasti dan peninggalan kuno. Keberadaannya menandakan awal peradaban maju di Nusantara, yang membuka jalan bagi kerajaan-kerajaan besar yang akan datang.
Nama Kutai muncul dari prasasti Yupa, tugu batu peninggalan Hindu yang ditulis dengan bahasa Sansekerta berhuruf Pallawa.

Adapun wujud Prasasti Yupa autentik saat ini disimpan rapi di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Meski begitu, Museum Mulawarman menyimpannya dalam bentuk replika yang dibuat semirip mungkin sesuai rupa dan bentuk, sebagai bahan edukasi bagi masyarakat yang membuktikan bahwa komunitas yang mengenal aksara pertama kali di Nusantara berasal dari Bumi Kalimantan Timur.

"Prasasti Yupa menjadi kunci untuk membuka lembaran sejarah kerajaan yang berpusat di Muara Kaman, Kalimantan Timur ini," tutur Kasran.

Raja Kudungga, pendiri Kerajaan Kutai, diabadikan dalam prasasti sebagai raja yang bijaksana dan berkuasa. Gelar Anumerta Dewawarman yang disematkan padanya menunjukkan penghormatan rakyatnya.

Penerus takhta, Raja Aswawarman, memimpin kerajaan dalam waktu singkat sebelum digantikan oleh putranya, Raja Mulawarman. Dialah raja yang mengantarkan Kutai ke puncak kejayaannya.

Prasasti Yupa menjadi saksi bisu kejayaan Raja Mulawarman. Prasasti ini menceritakan tentang upacara pengorbanan emas yang dilakukannya, yakni kepingan emas dibagikan kepada rakyat dan dipersembahkan kepada para dewa.

Keberhasilan Mulawarman tak hanya terukir dalam prasasti. Bukti lain menunjukkan stabilitas politik, ekonomi, dan sosial yang kokoh pada masanya.

Golongan terdidik, seperti Brahmana dan Kesatria, yang menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, menunjukkan kemajuan intelektual kerajaan. Upacara keagamaan Hindu yang terlaksana dengan baik mencerminkan kehidupan sosial yang teratur.

Prasasti Yupa memuji Mulawarman sebagai raja yang kuat dan bijaksana. Stabilitas politik dan kepemimpinannya yang cakap menjadi kunci kejayaan Kutai.

Letak strategis di Sungai Mahakam menunjang kegiatan bercocok tanam, beternak sapi, dan berdagang. Raja Mulawarman bahkan tercatat memberikan 20.000 sapi kepada para Brahmana, yang menunjukkan kekayaan kerajaan.

Kerajaan Kutai menganut agama Hindu, dengan pemujaan terhadap Dewa Siwa. Raja dan Brahmana berperan penting dalam kehidupan keagamaan, sedangkan rakyat bebas memilih aliran Hindu lainnya.

Kejayaan Kutai tak berlangsung selamanya. Setelah wafatnya Mulawarman, kerajaan mengalami pergantian pemimpin dan akhirnya runtuh pada masa Raja Dharma Setia.

Peninggalan Kerajaan Kutai, seperti Prasasti Yupa dan arca-arca Hindu, menjadi bukti sejarah yang tak ternilai. Kerajaan ini menjadi fondasi bagi kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara, mewariskan budaya dan tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Kerajaan Kutai, dengan Raja Mulawarman sebagai pemimpinnya, telah mengukir sejarah sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kejayaannya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menggali dan melestarikan warisan budaya bangsa.
 


Transisi kerajaan Hindu-Islam

Kutai Kertanegara merupakan sebuah nama yang membangkitkan memori tentang kerajaan maritim yang perkasa di Kalimantan Timur. Didirikan pada awal abad ke-13, kerajaan ini telah menapaki perjalanan panjang, melewati era kejayaan Hindu, konversi agama Islam, hingga pergolakan politik di bawah pengaruh kolonialisme.

Aji Batara Agung Dewa Sakti ialah pendiri Kerajaan Kutai Kertanegara, di Jaitan Layar, Kutai Lama. Berkembang pesat, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa pada abad ke-16. Pada masa ini, Kutai Kertanegara berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Kuno dan menyatukan wilayahnya, menandai era baru sebagai Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura.

"Memasuki abad ke-17, Islam mulai masuk dan diterima dengan baik oleh kerajaan. Raja Makota, pemimpin saat itu, memeluk agama Islam dan mengantarkan kerajaan menuju era baru. Gelar raja pun digantikan dengan sultan. Sultan Aji Muhammad Idris menjadi sultan pertama pada tahun 1735," cerita Asran.

Di tengah stabilitas internal, Kutai Kertanegara tak luput dari pergolakan politik di kawasannya. Kerajaan ini terlibat dalam perebutan kekuasaan antara Kesultanan Banjar dan Kesultanan Makassar. Pada tahun 1636, Kutai diklaim sebagai vazal Kesultanan Banjar, meskipun pengaruh Kesultanan Makassar juga masih terasa.

Kedatangan VOC membawa perubahan besar bagi Kutai Kertanegara. Pada tahun 1817, kerajaan ini diserahkan kepada Hindia Belanda sebagai daerah pendudukan dalam Kontrak Persetujuan Karang Intan I. Perjanjian berikutnya pada tahun 1823 makin memperkuat cengkeraman Belanda atas Kutai.

Meskipun secara resmi menjadi bagian dari Hindia Belanda, Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura tetap eksis dan menjalankan pemerintahannya. Sultan Aji Muhammad Parikesit memimpin kerajaan melalui masa transisi ini hingga tahun 1960, ketika statusnya diturunkan menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara.

Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura telah meninggalkan warisan budaya yang kaya, seperti Keraton Tenggarong yang saat ini dialihfungsikan menjadi Museum Mulawarman, peninggalan arkeologi, dan tradisi budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kerajaan ini menjadi bukti sejarah kejayaan maritim di Kalimantan Timur dan kekuatan politik yang mampu bertahan di tengah pergolakan regional dan kolonialisme.

Menjelajahi keindahan alam dan sejarah sekitar

Di luar museum, pengunjung dapat menikmati keindahan taman yang asri dan terawat. Di sini, terdapat replika Goa Kombeng, tempat ditemukannya Prasasti Yupa, peninggalan penting Kerajaan Kutai. Tak jauh dari museum, terdapat pula kompleks makam raja-raja Kutai Kartanegara yang menambah nilai sejarah dan budaya di kawasan ini.

Bagi para pecinta sejarah, budaya, dan arsitektur, Museum Mulawarman adalah destinasi wajib yang tak boleh dilewatkan. Di sini, pengunjung tidak hanya melihat benda-benda kuno, tetapi juga merasakan atmosfer sejarah dan budaya yang kental. Museum ini adalah gerbang untuk memahami kekayaan Kalimantan Timur yang tak ternilai.

Di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur, Museum Mulawarman bukan hanya tempat untuk melihat benda-benda kuno. Museum ini juga secara berkala menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan budaya, seperti pameran temporer, lokakarya, dan pertunjukan seni. Hal ini menjadikan museum ini sebagai ruang publik yang hidup dan dinamis, tempat belajar dan bertukar pengetahuan bagi masyarakat.

Museum ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan, menggabungkan keindahan arsitektur, koleksi benda bersejarah, dan atmosfer budaya yang kental.(ant/bwo)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Meski Dipecat STY Tetap Doakan Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia, Ingatkan Sosok Pelatih yang Junjung Tinggi Attitude

Meski Dipecat STY Tetap Doakan Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia, Ingatkan Sosok Pelatih yang Junjung Tinggi Attitude

Dalam pesan akhirnya, sebelum ia terbang ke Korea Selatan. STY mengungkapkan dukungan penuh terhadap Timnas Indonesia. Shin Tae-yong juga mendorong pemain agar
Tegas! Inggris Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza ke Yordania dan Mesir

Tegas! Inggris Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza ke Yordania dan Mesir

Inggris menolak usul kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir.
Banyak Mobil Pecah Ban karena Lubang di Tol Cipali, Pengelola Minta Maaf dan Siap Ganti Rugi Kerusakan Kendaraan

Banyak Mobil Pecah Ban karena Lubang di Tol Cipali, Pengelola Minta Maaf dan Siap Ganti Rugi Kerusakan Kendaraan

Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di Tol Cipali, Astra Infra telah mengambil sejumlah langkah penanganan di lapangan. 
Pengemudi Motor Pelat Merah yang Diduga Lakukan Tabrak Lari hingga Jatuhkan Anak dari Motor di Jakarta Timur Diselidiki Polisi

Pengemudi Motor Pelat Merah yang Diduga Lakukan Tabrak Lari hingga Jatuhkan Anak dari Motor di Jakarta Timur Diselidiki Polisi

Pria pengemudi motor berpelat merah yang diduga melakukan tabrak lari hingga menjatuhkan anak dari atas motor di Jakarta Timur diselidiki polisi.
Media Vietnam Soroti Rencana Australia Gabung Piala AFF, Sebut Bakal Jadi Ancaman bagi Thailand dan Timnas Indonesia

Media Vietnam Soroti Rencana Australia Gabung Piala AFF, Sebut Bakal Jadi Ancaman bagi Thailand dan Timnas Indonesia

Australia bergabung sebagai anggota Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) di 2013 atau tujuh tahun setelah mereka masuk Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 2006.
Budi Arie Bentuk Pos Pengaduan, Warga Bisa Lapor Masalah Koperasi ke Sini

Budi Arie Bentuk Pos Pengaduan, Warga Bisa Lapor Masalah Koperasi ke Sini

Ia menyebut bahwa beberapa fasilitas juga disediakan sebagai sarana pendukung sehingga masyarakat bisa lebih nyaman dalam menyampaikan masalah koperasi.
Trending
Suporter Timnas Indonesia Tak Tahan Lagi, Indra Sjafri Diganti Gerald Vanenburg Sebelum Piala Asia U-20 2025?

Suporter Timnas Indonesia Tak Tahan Lagi, Indra Sjafri Diganti Gerald Vanenburg Sebelum Piala Asia U-20 2025?

Posisi Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-20 dibicarakan sebelum Piala Asia U-20 2025 yang akan segera digelar bulan depan. Ada apa? Simak selengkapnya di sini.
Tak Tahan Lagi, Mees Hilgers Berani Bicara Jujur soal Level Timnas Indonesia, Sebut Skuad Garuda Sebenarnya...

Tak Tahan Lagi, Mees Hilgers Berani Bicara Jujur soal Level Timnas Indonesia, Sebut Skuad Garuda Sebenarnya...

Mees Hilgers akhirnya kini berani bicara jujur mengungkapkan pendapatnya tentang level Timnas Indonesia yang sebenarnya. Menurutnya, Skuad Garuda itu...
Soroti Lini Pertahanan, Indra Sjafri Bocorkan Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-20 dari Suriah

Soroti Lini Pertahanan, Indra Sjafri Bocorkan Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-20 dari Suriah

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, membocorkan biang kerok dari kekalahan anak asuhnya saat menghadapi Suriah pada ajang U-20 Challenge Series 2025.
Timnas Indonesia U-20 Kalah Berturut-turut, Netizen Sindir Keras Indra Sjafri: Kendala Bahasa atau TC Kurang Lama?

Timnas Indonesia U-20 Kalah Berturut-turut, Netizen Sindir Keras Indra Sjafri: Kendala Bahasa atau TC Kurang Lama?

Garuda Nusantara -julukan Timnas Indonesia U-20- kalah 0-2 dari Suriah pada laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (27/1/2025) malam WIB
Julukan Baru Fans Voli Korea kepada Megawati Hangestri, Meramal Nasib Red Sparks saat Bertemu Pink Spiders

Julukan Baru Fans Voli Korea kepada Megawati Hangestri, Meramal Nasib Red Sparks saat Bertemu Pink Spiders

Berikut ini komentar fans voli Korea atas performa Megawati Hangestri dalam memenangkan Red Sparks atas AI Peppers di laga putaran keempat Liga Voli Korea.
Pelatih Australia Berani Bandingkan Formasi Patrick Kluivert dengan Shin Tae-yong Jelang Lawan Timnas Indonesia, Katanya...

Pelatih Australia Berani Bandingkan Formasi Patrick Kluivert dengan Shin Tae-yong Jelang Lawan Timnas Indonesia, Katanya...

Pelatih Timnas Australia, Tony Popovic membandingkan formasi yang biasa digunakan Patrick Kluivert dengan Shin Tae-yong.
Top 3 Sport: Komentator Voli Korea Puji Megawati Hangestri, Ko Hee-jin Full Senyum atas 'Mega Day', Omongan Pelatih Lawan soal Red Sparks

Top 3 Sport: Komentator Voli Korea Puji Megawati Hangestri, Ko Hee-jin Full Senyum atas 'Mega Day', Omongan Pelatih Lawan soal Red Sparks

Berikut rangkuman artikel sport terpopuler di tvOnenews.com sepanjang hari Senin (27/1/2025). Seputaran performa memukau Megawati Hangestri bersama Red Sparks.
Selengkapnya
Viral