Jakarta, tim tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya menjelaskan mengenai waktu terbaik untuk membaca surat yasin.
Yasin adalah surat yang cukup populer.
Bahkan saat malam jumat atau acara pengajian biasanya masyarakat Muslim membaca yasin secara bersama-sama.
Namun ternyata kata Ustaz Abdul Somad, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya membaca surat yasin tidak hanya malam jumat.
Lalu sebenarnya kapankah surat yasin sebaiknya dibaca?
(sumber: istockphoto.com)
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai waktu yang dianjurkan oleh Nabi SAW untuk membaca surat yasin.
Penjelasan ini dikutip oleh tvOnenews.com dari ceramah UAS yang diunggah di kanal YouTube dakwah center.
Ustaz Abdul Somad, menjelaskan bahwa siapa yang membaca surat yasin pada hari jumat, maka dosanya akan diampuni pada saat subuhnya.
“Siapa yang membaca surat yasin pada hari jumat, maka waktu petangnya dia akan dapat ampunan dari Allah,” katanya.
Namun Ustaz Abdul Somad mengingatkan bahwa sebenarnya surat Yasin tidak khusus malam jumat saja.
"Jadi tidak khusus hari Jumat untuk membaca Yasin, Jadi apa hukumnya baca Yasin di malam Jumat? Nabi tidak katakan hukumnya baca Yasin di Malam Jumat, ” jelas Ustaz Abdul Somad.
“Tetapi Nabi SAW katakan membaca Yasin setiap hari. Namun apabila tidak sanggup setiap malam, maka dipilihnya pada malam jumat," sambungnya.
Kemudian, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa surat yasin adalah sebuah perenungan yang luar biasa maka manfaat membaca surat Yasin sangat banyak.
"Lantas sanggupkah orang mati dihidupkan kembali, di surat Yasin ada jawabannya, dan amat sangat baik surah Yasin ini dibaca," kata Ustaz Abdul Somad.
Bahkan, dalam surat Yasin, ada ayat yang mengingatkan mengenai tingkah laku manusia di muka bumi.
Maka wajar, jika orang yang meyakini dan sering membaca surah Yasin, tingkat imannya bertambah dan kebrutalannya akan berkurang.
"Karena surat yasin menjadi perenungan yang luar biasa," kata Ustaz Abdul Somad.
Sementara, menurut ulama, kalimat Ya Sin merupakan sumpah Allah SWT, nama Allah SWT, nama Al-Qur'an, nama Nabi Muhammad SAW, dan penegasan kepada manusia yang belum diperingatkan pada masa sebelumnya bahwa Rasulullah SAW adalah utusan-Nya, sebagaimana dikutip dari NU Online.
Dikatakan bahwa bagi yang membaca surat yasin pada suatu malam dengan mengharapkan wajah Allah, maka akan diampuni pada malam itu. Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda.
مَنْ قَرَأَ (يس) فِيْ لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَوَجْهِ اللّٰهِ غُفِرَلَهُ فِيْ تِلْكَ الَّليْلَةِ
Artinya:
Barang siapa yang membaca Yasin pada suatu malam dengan mengharap wajah Allah maka ia akan diampuni pada malam itu. (HR. Ad-Darimi: II/457)
Selain itu, surat yasin adalah inti Al-Qur'an dan disunahkan membacanya pada orang yang hendak meninggal dunia. Ma'qil bin Yassar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
اَلْبَقَرَةُ سَنَامُ القُرْآنِ، وَاسْتُخْرِجَتْ "اللّٰهُ لاَإِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ" مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ، وَ (يس) قَلْبُ القُرْآنِ، لَا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللّٰهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَالدَّارَ الآ خِرَةَ إِلَّا غُفِرَلَهُ، إِقْرَءُهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ. يَعْنِيْ (يس)
Artinya:
Al-Baqarah adalah punuknya Al-Qur'an dan ayat (ini) dikeluarkan dari bawah arsy, yaitu:
اللهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ
Artinya: Sedangkan surah Yasin adalah inti dari Al-Qur'an. Tidaklah seseorang yang membacanya dengan niat menginginkan Allah dan negeri akhirat melainkan ia akan diampuni. Bacakanlah ia pada orang-orang yang hendak meninggal di antara kalian. (HR. Ahmad: V/25, 26).
(sumber: istockphoto.com)
Hadits Riwayat Abu Daud
من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله
Artinya:
“Barangsiapa membaca surah Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr)
Al-Manawi menegaskan bahwa hadits ini tergolong hadits yang sanadnya terputus.
Berikut pendapat al-Manawi dalam kitabnya yang fenomenal, Faidhul al-Qadir, komentar atas kitab al-Jami’ al-Shaghir:
واعلم أن المتبادر إلى أكثر الأذهان أنه ليس المطلوب قراءته ليلة الجمعة ويومها إلا الكهف وعليه العمل في الزوايا والمدارس وليس كذلك فقد وردت أحاديث في قراءة غيرها يومها وليلتها ، منها ما رواه التيمي في الترغيب من قرأ سورة البقرة وآل عمران في ليلة الجمعة كان له من الأجر كما بين البيداء أي الأرض السابعة وعروبا أي السماء السابعة وهو غريب ضعيف جدا …الى أن قال...وخبر أبي داود عن الحبر من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله وفيه انقطاع
Artinya:
“Ketahuilah bahwa yang terlintas di pikiran banyak orang, bahwa tidak ada bacaan yang dianjurkan di malam Jumat kecuali Surat al-Kahfi, membacanya sudah menjadi amaliah di beberapa surau dan madrasah. Anggapan demikian tidak benar. Sesungguhnya terdapat beberapa hadits tentang anjuran membaca surat selain al-Kahfi di malam dan hari Jumat. Di antaranya hadits riwayat al-Taimi dalam kitab al-Targhib, barangsiapa membaca surat al-Baqarah dan Ali Imran di malam Jumat, ia mendapat pahala sebesar sesuatu di antara bumi ketujuh dan langit ketujuh. Ini adalah hadits yang aneh dan sangat lemah. Dan hadits Imam Abu Daud dari al-Habr, barangsiapa membaca Surat Yasin di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya, di dalam hadits ini terdapat sanad yang terputus.” (Abdul Ra’uf al-Manawi, Faydl al-Qadir, juz 6, hal. 258)
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:
مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ حم الدُّخَانَ وَيس أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ (أخرجه البيهقى فى شعب الإيمان وضعفه عن أبى هريرة وأخرجه أيضًا : أبو يعلى)
Artinya: “Barang siapa membaca di malam Jumat Surat Hamim ad-Dukhan dan surat Yasin maka Allah mengampuni-nya di pagi hari.”
Sebagian ulama mengatakan bahwa kualitas sanad hadits tentang keutamaan bacaan Surat Yasin ini dhaif atau tergolong lemah.
Namun meski begitu, tetap dianjurkan dan isi kandungannya dapat diamalkan.
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh para ulama bahwa selama bukan hadits maudlu’ atau palsu, maka hadits-hadits lemah boleh diamalkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan keutamaan amal.
Itulah keutamaan dan dalil dari membaca surat yasin.
Marilah kita budayakan untuk tidak mudah memvonis salah atau bid’ah.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa praktik keagamaan dapat bervariasi di antara individu dan budaya yang berbeda.
Agar Anda mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, disarankan langsung bertanya kepada Ulama atau Ahli Agama Islam.
Wallahua’lam
(put)
Load more