Ambon, tvOnenews.com- Komisi Anak dan Remaja Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) menyerukan doa untuk anak-anak yang menjadi korban di Palestina agar hidup dalam damai dan merasakan kehidupan bahagia selayaknya anak-anak lain.
Seruan doa ini dilakukan dalam rangka Hari Doa Anak Sedunia (HDSA) yang dilaksanakan setiap tahun oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
“HDSA tahun ini diselenggarakan untuk Palestina. Kegiatan ibadah HDSA merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan di Jemaat GPM Rumah Tiga Ambon,” kata Ketua Komisi Anak dan Remaja Jemaat GPM Desa Rumah Tiga Semy Papilaya, di Ambon, Kamis .
Jumlah anak yg mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 600 dari usia 3-15 tahun bersama para pengasuh, pembimbing serta komisi.
Mereka menampilkan pertunjukan sejarah, budaya, sumber daya alam, letak geografis, serta kondisi negara Palestina di tahun ini dalam bentuk parade.
“Dari kegiatan ini, kita tunjukkan kasih dan kepedulian kita di Palestina untuk sahabat-sahabat kita dalam Perayaan Hari Doa Sedunia anak,” ujarnya.
Kata Semy, ke depan kepedulian terhadap Palestina akan ditindaklanjuti dengan menggalang dana melalui program kemanusiaan Jemaat GPM.
“Tentunya kami akan melibatkan anak-anak. Setidaknya melalui doa dan tindakan nyata, kita dapat memberikan harapan dan perubahan positif bagi anak-anak yang membutuhkan di seluruh dunia, termasuk di Palestina,” katanya menambahkan.
Dalam getaran doa bersama ini, anak-anak membuat sendiri atribut bendera Palestina dan menggunakan baju berwarna senada dengan warna bendera Palestina.
Anak-anak Sekolah Minggu juga memperagakan tarian Dabke sebagai tarian khas Palestina dan melakukan parade sambil membawa ornamen khas Palestina seperti roti, anggur, semangka, jeruk, terong, pohon zaitun, kijang gazella, serta pasir, batu-bata dan emas sebagai sumber mata pencaharian utama di Palestina.
Selain itu anak-anak memainkan Ukulele sambil menyanyikan lagu “Tuhan Cinta Semua Anak di Dunia”.
Suasana ibadah meriah melalui pesan damai yang disampaikan dalam parade bertema “Kasih membawa Damai”.
Anak-anak diajarkan untuk hidup saling mengasihi baik di lingkungan keluarga, sekolah, termasuk terhadap masyarakat dan orang asing sekalipun, sehingga tercipta kedamaian bagi semua pihak.(ant/bwo)
Load more