Dalam Perjanjian Lama Kitab Keluaran xxxii.27-28 disebutkan yang mati akibat pembunuhan itu 3000 orang.
Kemudian Musa a.s. mengatakan kepada mereka bahwa bertaubat dan membunuh diri sebagai pernyataan taubat itu lebih baik bagi mereka di sisi Allah daripada terus-menerus berbuat kedurhakan yang menyebabkan mereka ditimpa azab.
Apabila mereka telah bersih dari dosa itu, barulah mereka patut menerima pahala dan ganjaran.
Abdullah Yusuf Ali berpendapat “bunuhlah nafsumu”; anfusakum dalam ayat ini berarti nafsu, bukan pribadi.
Hampir sejalan dengan pendapat al-Qasimi, Muhammad Asad, dan lain-lain.
Pada akhir ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah mereka melakukan yang diperintahkan Musa, Allah menerima taubat dan memaafkan kesalahan mereka, karena Dialah yang memberikan jalan kepada orang-orang yang berdosa itu untuk bertaubat, dan Dia menerima taubat mereka.
Sebab Dia Maha Pengasih kepada orang-orang yang mau bertaubat kepada-Nya.
Load more