Jakarta, tvOnenews - Ketika ditetapkan awal bulan Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan setiap Muslim untuk memanjatkan sebuah doa.
Bulan suci ramadhan 1445 hijriah jatuh pada bulan Maret 2024.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar setiap Muslim menghafal doa berikut ini.
“Tolong hafalkan doa ini, dan ini doa yang diajarkan Nabi menjelang ramadhan,” ujar Ustaz Adi Hidayat, dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official.
“Ketika ditetapkan awal ramadhan, masuk awal ramadhan, bacakan itu,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Doa jelang ramadhan ini kata Ustaz Adi Hidayat tercantum dalam Hadits Tirmidzi 3.254.
Ustaz Adi Hidayat Sarankan Hafalkan Doa Ini: Baca Ketika Masuk Bulan Ramadhan (Sumber: Tangkapan Layar: YouTube Adi Hidayat Official)
Bagaimana lafadz dari doa jelang ramadhan yang dibacakan oleh Ustaz Adi Hidayat?
Berikut lafadz doa jelang ramadhan yang dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat.
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahillahu 'alaina bil yumni wal imani was salaamati wal islam. Rabbi wa rabbukallah.
Artinya :
“Ya Allah, mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah”
Dengan membaca doa jelang ramadhan ini diharapkan setiap Muslim akan dianugerahkan ketenangan dalam beribadah.
“Ya Allah anugerahkan awal Ramadhan kepada kami dengan, ketenangan kedamaian, kekuatan iman, keselamatan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Sehat nggak sakit sampai selesai puasanya, diberikan kekuatan untuk ibadah dalam keislaman dan dia kelas kan hanya karena Allah subhanahuwata'ala,” sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat Sarankan Hafalkan Doa Ini: Baca Ketika Masuk Bulan Ramadhan (Sumber: Istockphoto)
Puasa adalah rukun Islam yang ketiga.
Firman Allah SWT tentang puasa salah satunya tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 183.
Berikut lafadz, arti serta tafsirnya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para nabi terdahulu agar kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.
Para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya: untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.
Uraian seperti di atas tentu ada benarnya, walaupun tidak mudah dirasakan oleh setiap orang. Karena, lapar, haus dan lain-lain akibat berpuasa tidak selalu mengingatkan kepada penderitaan orang lain, malah bisa mendorongnya untuk mencari dan mempersiapkan bermacam-macam makanan pada siang hari untuk melepaskan lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya.
Begitu juga tidak akan mudah dirasakan oleh setiap orang berpuasa, bahwa puasa itu membantu kesehatan, walaupun para dokter telah memberikan penjelasan secara ilmiah, bahwa berpuasa memang benar-benar dapat menyembuhkan sebagian penyakit, tetapi ada pula penyakit yang tidak membolehkan berpuasa.
Kalau diperhatikan perintah berpuasa bulan Ramadan ini, maka pada permulaan ayat 183 secara langsung Allah menunjukkan perintah wajib itu kepada orang yang beriman.
Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur yang pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat.
Pada ayat 183 ini Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka agar mereka menjadi orang yang bertakwa.
Jadi, puasa sungguh penting bagi kehidupan orang yang beriman. Kalau kita selidiki macam-macam agama dan kepercayaan pada masa sekarang ini, dijumpai bahwa puasa salah satu ajaran yang umum untuk menahan hawa nafsu dan lain sebagainya.
Perintah berpuasa diturunkan pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah, ketika Nabi Muhammad saw mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.
Itulah doa jelang ramadhan yang disarankan dihafal dan dibaca saat memasuki bulan ramadhan dan dalil kewajiban puasa serta tafsirnya yang dilansir dari Qur'an Kementerian Agama (kemenag).
Semoga artikel ini bermanfaat dan kita senantiasa dimudahkan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Wallahu’alam
(put)
Load more