Kudus, tvOnenews.com- Sebanyak 680 pedagang dari berbagai daerah ikut meramaikan pasar malam dalam tradisi dandangan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk menyambut datangnya bulan puasa Ramadhan 1445 Hijriah.
"Sementara jumlah tenda yang kami siapkan ada 440 tenda, sedangkan yang memanfaatkan ada 380 pedagang yang didominasi pedagang lokal Kudus. Sedangkan pedagang dari luar kota hanya 105 pedagang," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andi Imam Santoso di Kudus, Sabtu.
Demikian halnya, kata dia, pedagang yang berjualan secara lesehan yang jumlahnya mencapai 300-an pedagang juga didominasi warga Kudus, sehingga total yang meramaikan tradisi dandangan tahun ini mencapai 680-an pedagang.
Konsep tradisi dandangan tahun ini, dikemas lebih menarik dengan menonjolkan nuansa budayanya.
Saat pembukaan yang berlangsung pada Jumat (1/3) malam, digelar dialog kebudayaan dengan tema "Warisan Budaya Masjid Menara untuk Nusantara" yang berlangsung di Alun-alun Kulon Kudus. Hadir dalam acara tersebut, Abah Kirun dan Habib Husein Ja'far Al Hadar.
Nantinya juga ada pentas budaya lokal di Alun-alun Kulon Kudus dan selawat akbar di Alun-alun Simpang Tujuh yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang hadir.
Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie menyampaikan bahwa Dandangan 2024 ini tidak hanya menekankan pada faktor perekonomian masyarakat, tetapi juga mengedepankan nuansa budaya dan religi sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tradisi dandangan.
Apalagi, kata dia, tradisi Dandangan Kudus pada tahun 2021 juga tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Sehingga dandangan tahun ini menyertakan berbagai unsur berskala nasional yang harapannya dapat memberikan dampak kepada masyarakat Kudus secara keseluruhan.
Ia berharap tradisi turun temurun ini dapat terus dikembangkan agar dapat mendunia. Di samping itu, pihaknya juga berharap dandangan ini bisa memberikan dampak ekonomi lebih ke masyarakat Kabupaten Kudus.(ant/bwo)
Load more