"Gua melihat ini bener kru gua atau bukan. Karena kalo bukan kru gua, itu bisa jadi threat penerbangan gua," terang Rizka.
"Gua harus profiling, jadi gua gak mau terlalu saklek akhirnya jadi mudharat bagi semua orang. Pada akhirnya gua di cabin dan di kokpit, dipisahin sama pintu kokpit," sambungnya.
Hal itulah yang dianggap Captain Rizka sebagai rezeki, karena ia hanya melihat kedepan, tanpa harus melihat ke belakang.
"Secara profesi rezeki gua ya, privilege gua. Jadi itu menjaga gua banget sepanjang jalan," ujar Rizka menerangkan.
Di luar itu, Rizka menganggap bahwa pilot sebagai profesi yang membawa berkah dan mulia. Karena bisa diibaratkan saat mengantarkan orang safar, apalagi jika tujuannya adalah menuju Tanah Suci, maka ia termasuk ke dalamnya.
"Jadi pilot itu berkah loh. Lu nganter orang safar, lu sendiri jadi ikut safar. Apalagi kalo lu nganternya ke Tanah Suci. MasyaAllah," pungkas Rizka.
Capt Rizka Triansyah Leihitu. (Ist)
Dibalik itu semua, ternyata, Captain Rizka Triansyah ingin mengejar cita-citanya untuk bisa memperdalam ilmu agama Islam, belajar bahasa Arab, dan tinggal di Jazirah Arab.
Load more