Jakarta, tvOnenews.com - Dalam surat Al Maidah ayat 22 dijelaskan mengenai penolakan umat Nabi Musa as, Bani Israil saat diperintahkan untuk memasuki tanah Palestina.
Berikut lafadz arti dan tafsir dari surat Al Maidah ayat 22.
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّ فِيْهَا قَوْمًا جَبَّارِيْنَۖ وَاِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَا حَتّٰى يَخْرُجُوْا مِنْهَاۚ فَاِنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا فَاِنَّا دٰخِلُوْنَ
yā mūsā inna fīhā qauman jabbārīn(a), wa innā lan nadkhulahā ḥattā yakhrujū minhā, fa iy yakhrujū minhā fa innā dākhilūn(a).
Artinya: Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya di dalamnya (negeri itu) ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam. Kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar. Jika mereka keluar dari sana, kami pasti akan masuk.”
Mereka tidak serta merta menuruti perintah Nabi Musa yang menyuruh agar mereka memasuki tanah Palestina.
Sebaliknya, mereka bahkan menyatakan keengganan untuk memasukinya karena takut kepada para penjahat perkasa yang tengah menduduki tanah itu.
Mereka, kaum Bani Israil itu, berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu yang kami diperintahkan untuk memasukinya ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, yakni orang-orang Kan’an, yang akan menindas dan berbuat jahat kepada kami.
Kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya tanpa kami berperang melawan mereka.
Kami tidak sanggup mengusirnya karena mereka sangat perkasa.
Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk ke negeri itu.
Setelah Nabi Musa dan kaumnya mendekati tanah yang makmur itu, ia memerintahkan kaumnya agar mereka memasuki tanah suci itu dan siap menghadapi penduduknya.
Karena kaum Nabi Musa merasa lemah, rendah dan takut, mereka pun tidak mau masuk ke tanah suci itu, bahkan mereka ingin kembali ke Mesir karena penduduk tanah suci itu adalah orang-orang yang kejam dan kasar.
Mereka menyatakan kepada Nabi Musa bahwa mereka tidak akan masuk tanah suci itu selama penduduknya yang kejam itu masih di sana, jika penduduknya telah meninggalkan tanah suci, barulah mereka mau memasukinya. (Dalam Kitab Bilangan xiii. 32-33 disebutkan ‘negeri yang memakan penduduknya’ dan dihuni oleh raksasa).
Dari jawaban kaum Nabi Musa itu dapat diambil kesimpulan, bahwa mereka sangat lemah jiwanya dan tidak mempunyai keteguhan hati.
Mereka tidak ingin memperoleh kebahagiaan dan mencapai kemuliaan dengan jalan berjuang.
Mereka ingin memperolehnya tanpa perjuangan.
Umat yang demikian sikap dan pendiriannya tidak akan memperoleh kemuliaan, kenikmatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Tentang kesuburan dan kemakmuran Kanaan, negeri tua yang berbatasan dengan laut mati dan Yordan di bilangan Palestina pada waktu itu dan keadaan penduduknya yang kuat-kuat dan gagah perkasa diakui oleh pengikut-pengikut Nabi Musa yang dikirim ke sana.
Itulah tafsir surat Al Maidah ayat 22 yang dilansir tvOnenews.com.
Wallahu’alam
(put)
Load more