"Semakin banyak, kemudian Nabi tidak keluar ke masjid, karena khawatir akan diwajibkan nanti," lanjutnya.
Maka yang diambil pelajaran dari hadis tersebut adalah bagaimana Nabi menghidupkan malam di bulan Ramadhan dengan shalat tarawih, akan tetapi tidak dirincikan berapa banyak rakaat tarawihnya.
"Adapun tentang yang katanya tarawih itu adalah 8 dan 3 rakaat, itu kisah tentang shalat witir, bukan shalat tarawih," jelas Buya Yahya.
"Tarawih Nabi tidak ada bilangannya, tidak disebutkan bilangannya," lanjutnya.
Begitu pula dengan 20 rakaat pun bukan bilangan tarawih Rasulullah.
"Adapun 8 rakaat dan 20 rakaat, bukan bilangan tarawih Rasulullah, jangan berdusta," kata Buya Yahya.
"Karena sudah dijelaskan, bilangan tarawih Nabi tidak ada bilangannya, artinya berapa saja di malam itu menjadi qiyamul lail yang diterima oleh Allah," lanjutnya.
Load more